IHSG Sentuh Level Tertinggi Baru, Ini Kata Lo Kheng Hong dan OCBC Sekuritas

Hari Widowati
20 Agustus 2024, 11:04
Lo Kheng Hong, IHSG
Katadata/Hari Widowati
Investor kawakan Lo Kheng Hong menilai harga saham-saham dan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan naik lebih tinggi jika The Fed memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa (all time high) di 7.466 pada penutupan perdagangan Senin (19/8). Investor kawakan Lo Kheng Hong menilai harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan naik lebih tinggi jika The Fed memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

"Kalau The Fed turunkan suku bunga, saham-saham akan naik, ekonomi akan lebih baik," ujar Lo Kheng Hong dalam Stock Savvy: Mastering the Market yang diselenggarakan OCBC Sekuritas, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lo Kheng Hong mengatakan ia tidak terlalu khawatir ketika bursa bergejolak. Saham-saham pilihannya justru lebih sering naik.

"Saya punya mind set yang selalu happy dalam keadaan (bursa) bergejolak. Kalau saham turun, saya happy bisa beli perusahaan bagus dengan harga murah. Kalau saham naik, saya tambah kaya," tuturnya.

Sementara itu, Head of Research OCBC Sekuritas Indonesia Budi Rustanto menilai masih ada peluang bagi masyarakat untuk berinvestasi di saham walaupun IHSG sudah menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

"Banyak hal kalau kita lihat IHSG, kita mengharapkan capital gain dan dividen. Selama perusahaan masih tumbuh, masih ada peluang untuk berinvestasi," ujar Budi dalam kesempatan yang sama.

Ia mengatakan investor bisa menggunakan multiple valuations, salah satunya dengan menggunakan price to book value (PBV) atau nilai buku perusahaan kemudian dibandingkan dengan industrinya.

Jika suku bunga acuan The Fed turun, sentimen positif di pasar akan semakin kuat. Apalagi jika penurunan suku bunga juga diikuti oleh Bank Indonesia (BI).

Rekomendasi Saham dari OCBC Sekuritas

OCBC Sekuritas merekomendasikan saham-saham di sektor perbankan, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Penurunan suku bunga akan menguntungkan perbankan karena biaya dana (cost of fund) akan turun.

Budi juga merekomendasikan saham multi sector holding seperti PT Astra International Tbk (ASII) seiring dengan penjualan mobil yang mulai membaik. Di sektor konsumer, saham pilihan OCBC Sekuritas adalah PT Industri Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Budi juga merekomendasikan saham komoditas, seperti PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Untuk sektor telekomunikasi, pilihannya adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

"Rekomendasinya beli. Target return at least tumbuh 10%," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...