Saham Fajar Surya Wisesa Menguat 0,45% Usai Transaksi Crossing Rp 7,52 Triliun
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatatkan transaksi crossing senilai Rp 7,52 triliun. Transaksi ini memicu tingginya nilai transaksi harian bursa saham yang mampu mencapai dua digit.
Crossing saham merupakan transaksi antara dua pihak atau investor yang menggunakan broker atau sekuritas yang sama. Transaksi ini tidak terjadi pada pasar reguler, tetapi terjadi di pasar negoisasi.
Usai transaksi tersebut, saham FASW menguat 0,45% ke level Rp 5.525 per saham pada sesi pertama perdagangan Rabu (21/8). Melansir data D'Origin Advisory transaksi saham crossing FASW bernilai Rp 7,52 triliun yang dilakukan pada level Rp 5.500 per saham pada Selasa (20/8).
Hal ini berdampak pada transaksi saham pada Selasa (20/8) mencapai Rp 19,38 triliun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal, sudah beberapa hari transaksi saham hanya berkisar satu digit bahkan sulit melampaui Rp 9 triliun.
Menariknya, perdagangan ini terjadi di papan pemantauan khusus dengan metode full call auction atau FCA dengan BCA Sekuritas menjadi pihak broker.
Masuk Pantauan Otoritas Bursa
Sebagai informasi, saham Fajar Surya Wisesa memiliki pantauan otoritas bursa dengan tiga kategori. Rinciannya yaitu kategori 6a dan 6b yang menyatakan jika FASW tidak memenuhi persyaratan untuk dapat tetap tercatat di bursa dalam papan utama, papan pengembangan maupun papan akselerasi.
Kemudian kategori 7 adalah saham FASW yang memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari sepuluh ribu saham selama enam bulan terakhir di pasar reguler.
Sebagai informasi Fajar Surya Wisesa bergerak di bidang pembuatan kertas. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989 dan saat ini memproduksi kertas industri, seperti containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard untuk kemasan barang konsumen dan industri.
Selain itu, perusahaan menjual hasil produknya ke pelanggan domestik, serta mengeskpor ke negara-negara Asia lain seperti Afrika, Amerika Serikat (AS), Timur Tengah dan Eropa.