BI Pertahankan Suku Bunga, IHSG Sentuh Rekor di 7.554,59

Patricia Yashinta Desy Abigail
21 Agustus 2024, 17:15
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,21% ke level 7.554 pada penutupan perdagangan Rabu (21/8), setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday di 7.594.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,21% ke level 7.554 pada penutupan perdagangan Rabu (21/8), setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday di 7.594.
Button AI Summarize

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,21% ke level 7.554 pada penutupan perdagangan Rabu (21/8), setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday di 7.594. IHSG melaju setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2024. 

Bank Indonesia menyatakan keputusan untuk mempertahankan BI Rate karena menunggu Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed menurunkan suku bunga acuannya terlebih dahulu. 

"Ruang penurunan BI Rate terbuka, yang kami tunggu adalah kondisi global," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (21/8). Kondisi global yang dimaksud BI mencakup suku bunga acuan The Fed atau Federal Fund Rate (FFR), implikasinya terhadap suku bunga obligasi pemerintah AS (US Treasury), dan pergerakan dolar AS. 

BI memproyeksikan bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak dua kali sebesar 25 basis poin (bps) mulai September 2024, dengan kemungkinan pemangkasan lebih lanjut di akhir tahun.

Phintraco Sekuritas menyatakan penurunan suku bunga The Fed akan terjadi dalam waktu dekat. Hal ini seiring dengan perlambatan ekonomi AS yang diharapkan mulai terasa pada semester kedua 2024 akibat penurunan permintaan domestik.  

''Penurunan FFR ini diperkirakan akan menurunkan yield US Treasury dan melemahkan dolar AS, yang berpotensi memperkuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah,'' tulis Phintraco Sekuritas, Rabu (21/8).  

Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 14,07 triliun dengan volume 23,02 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.152.277.

Sebanyak 268 saham menguat, 295 saham melemah, dan 231 saham stagnan. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.817,73 triliun.

Berlawanan dengan IHSG, indeks utama bursa Asia justru mayoritas berada di zona merah. Nikkei 225 turun 0,29%, Shanghai Composite Indeks turun 0,35%, Hang Seng turun 0,69%, sedangkan Straits Times naik 0,10%.

Saham yang turun paling dalam (top losers):

- PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) turun 7,04% menjadi Rp 66

- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 4,42% menjadi Rp 346

- PT TBS Energy Utama Tbk (TOBA) turun 2,96% menjadi Rp 394

- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 2,65% menjadi Rp 550

- PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) turun 2,58% menjadi Rp 755

Saham yang naik paling tinggi (top gainers): 

- PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 21,43% menjadi Rp 765

- PT Multipolar Tbk (MLPL) naik 31,75% menjadi Rp 83

- PT Bank MNC International Tbk (BABP) naik 9,33% menjadi Rp 82

- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PIK) naik 8,26% menjadi Rp 5.900

- PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) naik 5,71% menjadi Rp 111

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...