Saham ASII Mulai Bangkit, Intip Proyeksi Astra International di Semester II 2024

Nur Hana Putri Nabila
23 Agustus 2024, 14:48
Astra
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Gedung Astra
Button AI Summarize

Saham PT Astra International Tbk (ASII) menguat 2% ke level Rp 5.100 per lembar saham pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat (23/8). Harga saham emiten otomotif itu perlahan-lahan bangkit dari sebelumnya di awal agustus masih di level Rp 4.740 per lembarnya.

Tak hanya itu, bahkan dalam seminggu terakhir saham ASII melonjak hingga 2,62% dan dalam sebulan melesat 10,63%. Dengan kenaikan saham tersebut, diperkirakan kinerja keuangan dan bisnis perusahaan tetap prospektif. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli, melaporkan bahwa kinerja Astra International (ASII) pada semester pertama 2024 masih lebih baik. Tercatat pendapatan bersih perusahaan turun 3% secara kuartalan (qoq) dan 0,8% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 78,8 triliun pada kuartal kedua 2024.

Selain itu, pendapatan kumulatif perusahaan juga turun 1,5% yoy menjadi Rp 159,9 triliun, sesuai dengan ekspektasi. Terutama penurunan pada segmen Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy (HEMCE).

“Didorong oleh penurunan sebesar 6,1% yoy pada segmen HEMCE, sementara segmen otomotif tetap stabil meskipun terjadi penurunan penjualan mobil yang signifikan,” kata Chris dalam risetnya, dikutip Jumat (23/8).

Meski demikian, segmen jasa keuangan Astra mengalami pertumbuhan yang kuat sebesar 11,6% yoy. Namun laba sebelum pajak penghasilan turun 13,1% yoy menjadi R p25,0 triliun akibat beban yang lebih tinggi. Laba bersih juga turun 9,1% yoy menjadi Rp15,9 triliun, meski masih sesuai ekspektasi.

Optimistis Kinerja Semester II 2024 Bisa Pulih

Meskipun kinerja Astra pada semester pertama 2024, Mirae Asset optimistis prospek ASII bisa akan membaik. Ia memperkirakan segmen otomotif akan tetap tumbuh positif seiring dengan pulihnya penjualan mobil karena didorong faktor musiman dan potensi penurunan suku bunga pada paruh kedua 2024. 

Tak hanya itu, pendapatan dari segmen HEMCE diprediksi tetap lemah pada semester II 2024. Namun, kinerjanya mungkin lebih baik dari yang diantisipasi setelah menunjukkan ketahanan pada semester pertama. 

“Kami juga memperkirakan layanan keuangan akan berkinerja relatif baik mengingat kinerja semester I 2024 yang sangat baik,” kata Chris. 

Oleh karena itu, Mirae Asset memutuskan untuk mempertahankan rekomendasi untuk beli atau buy pada saham ASII dengan target harga (TP) tetap di Rp 6.050. Proyeksi kinerja perusahaan untuk tahun ini juga tidak berubah karena masih sesuai dengan perkiraan awal. 

Adapun penilaian saham ASII dilakukan menggunakan metode SOTP atau Sum of the Parts dengan multiple price earnings 2024 untuk segmen otomotif, HEMCE, agribisnis, dan lainnya. Sedangkan segmen jasa keuangan dinilai menggunakan GGM atau Gordon Growth Model dengan multiple P/BV. 

Menurut Chris, risiko penurunan kinerja salah satunya disebabkan volume penjualan kendaraan roda empat (4W) dan roda dua (2W) yang lebih rendah dari yang diantisipasi. “Faktor kedua, karena harga komoditas yang lebih rendah dari yang diantisipasi,” ujarnya. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...