Rupiah Diprediksi Melemah Dibayangi Konflik Timur Tengah
Sejumlah analis memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah hari ini. Pengamat mata uang Ariston Tjendra mengungkapkan ketegangan konflik di Timur Tengah akan membayangi pelemahan dolar AS hari ini.
“Pagi ini isu ketegangan di Timur Tengah antara Israel dan Hisbullah menjadi perhatian pelaku pasar yang membuat dolar AS bergerak menguat,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (27/8).
Dia menjelaskan, konflik yang menaikan harga minyak mentah belakangan ini memberikan kekhawatiran pelaku pasar. Hal itu menekan turun sebagian indeks saham global kemarin termasuk indeks saham Asia pagi ini.
“Ini mungkin bisa memberikan tekanan ke rupiah hari ini, namun demikian ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS masih bisa mendukung penguatan rupiah ke depannya,” ujar Ariston.
Ariston memproyeksikan peluang pelemahan hari ini akan ke arah Rp 15.480 per dolar AS. Kisaran tersebut dengan potensi support di sekitar Rp 15.400 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg hari ini pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.515 per dolar AS. Angka tersebut meningkat 76,5 poin atau sebesar 0,50%.
Analis komoditas dan pasar uang Lukman Leong juga meramal rupiah akan melemah hari ini. “Rupiah akan berkisar pada level Rp 15.400 per dolar AS hingga Rp 15.550 per dolar AS,” kata Lukman.
Lukman menuturkan, pelemahan rupiah tersebut diproyeksi terjadi karena penguatan dolar AS. Dolar AS rebound setelah data penjualan barang tahan lama AS, lebih baik dari perkiraan.