Mitra Keluarga (MIKA) Buka Peluang Ekspansi Bisnis ke IKN
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), emiten yang mengelola jaringan rumah sakit Mitra Keluarga, mengungkapkan adanya peluang untuk memperluas jangkauan bisnisnya ke Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Direktur Mitra Keluarga Karyasehat, Joyce Vidyayanti Handajani, menyatakan bahwa perusahaan saat ini tengah melakukan kajian mendalam dan analisis terkait prospek ekspansi di IKN. Menurutnya, langkah ini masih dalam tahap review untuk memastikan potensi dan kelayakan investasi di kawasan yang sedang berkembang tersebut.
"Kami masih melakukan review terhadap prospek di IKN. Saat ini, kami belum merencanakan pembangunan rumah sakit di sana [IKN]. Namun, proses review atau analisis masih berlangsung," katanya saat paparan Public Expose pada Jumat (30/8).
Di sisi lain, Mitra Keluarga juga fokus pada pengembangan bisnis melalui pembangunan rumah sakit baru dan akuisisi rumah sakit di berbagai kawasan. Setelah berhasil menambah tiga rumah sakit pada tahun 2023, perusahaan belum memiliki rencana untuk pembangunan atau akuisisi tambahan tahun ini. Namun, Joyce menambahkan bahwa rencana untuk pembangunan rumah sakit baru akan dilanjutkan pada tahun 2025 mendatang.
"Fokus kami tetap pada strategi penambahan rumah sakit, yaitu sekitar 1-2 RS per tahun. Jadi, pada tahun 2023 kami menambah tiga rumah sakit, dan tahun ini tidak ada penambahan. Baru tahun depan kami akan membuka tiga rumah sakit baru. Jadi, strategi utama Mitra Keluarga adalah penambahan rumah sakit 1-2 RS per tahun, di luar akuisisi," jelasnya.
Dalam proses akuisisi, Mitra Keluarga lebih mengutamakan potensi lokasi dan demografi rumah sakit yang akan diambil alih, daripada hanya berfokus pada layanan dan fasilitas yang tersedia di rumah sakit tersebut.
Strategi ini mencerminkan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan dan memperkuat kehadirannya di kawasan dengan potensi pertumbuhan tinggi, sehingga dapat mendukung ekspansi bisnis jangka panjang secara lebih efektif.
"Pemilihan rumah sakit untuk akuisisi lebih mengutamakan lokasi dan demografi. Kami masih mencari rumah sakit yang sesuai. Kami memiliki tim khusus yang ditugaskan untuk akuisisi ini, namun hingga saat ini belum ada yang berhasil," ujarnya.