Garudafood (GOOD) Catat Kenaikan Laba 20% Usai Diversifikasi Produk Minuman

Nur Hana Putri Nabila
30 Agustus 2024, 13:19
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatat kinerja positif pada semester I-2024.
Arief Kamaludin / Katadata
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatat kinerja positif pada semester I-2024.
Button AI Summarize

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatat kinerja positif pada semester I-2024. Laba bersih tercatat meningkat 20,1% menjadi Rp 258 miliar, dibandingkan Rp 214,79 miliar pada tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Garudafood juga mengalami kenaikan menjadi Rp 5,71 triliun sepanjang Januari–Juni 2024 ini.

Perolehan tersebut naik 9,3% dari periode sebelumnya Rp 5,22 triliun pada tahun lalu. Sepanjang semester pertama 2024, laba kotor GOOD juga meningkat 16,7% menjadi Rp 1,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Garudafood Johannes Setiadharma mengatakan Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor positif, stabilitas harga bahan baku dan kemasan, serta akuisisi mayoritas saham PT Suntory Garuda Beverage (SGB), produsen Okky Jelly Drink dan Mountea, dari Great Wall Capital awal 2024 ini. Selain itu, kontribusi susu CLEVO sebagai salah satu pendorong pertumbuhan di Garudafood turut berperan dalam kenaikan laba kotor.

Strategi Genjot Kinerja

Selain itu, Johannes menyatakan Garudafood menargetkan kenaikan nilai perusahaan dari sisi penjualan dan laba bersih hingga akhir 2024 melalui berbagai strategi. Ia menyebut salah satunya menjadikan bisnis minuman sebagai pilar pertumbuhan dengan memperbaiki saluran distribusi dan meningkatkan penetrasi penjualan melalui berbagai kanal.

“Selain itu dengan mengeluarkan produk baru unggulan di antaranya produk Garuda Rosta snack kentang panggang dan Chocolatos Rich,” tulis Johannes dalam keterangannya, Kamis (29/8).

Kemudian, Yohanes juga menyoroti kontribusi positif peternak sapi perah lokal yang telah bermitra dengan Garuda Food dalam menyediakan pasokan bahan baku berkualitas untuk produksi.

Demi mendukung kinerja pasokan bahan baku, Garudafood memberikan milk can atau penampung susu kepada peternak guna menjaga kualitas dan sterilisasi susu perah di Boyolali, Jawa Tengah.

Hingga 2023, Garudafood telah membangun jaringan kemitraan dengan lebih dari 3.500 peternak sapi perah, dengan total pembelian mencapai lebih dari 15.500 ton susu segar. Susu segar hasil perahan ini diolah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam menghasilkan produk-produk minuman Garudafood, seperti CLEVO dan Chocolatos Susu Coklat.

Di samping itu, melansir Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, Yohanes menyebut produksi susu segar di Indonesia hanya mencapai 968.980 ton atau setara dengan 20% dari kebutuhan nasional sebesar 4,4 juta ton, sehingga 80% sisanya masih harus dipenuhi melalui impor.

Dengan demikian, Yohanes mengatakan data ini menunjukkan adanya potensi besar untuk mengembangkan industri pengolahan susu dan usaha peternakan sapi perah di Indonesia.

Sejalan dengan misi pemerintah untuk meningkatkan jumlah dan produksi susu sapi perah, sejak tahun 2015, kata Yohannes, Garudafood telah menjalankan program kemitraan dengan sejumlah peternak sapi perah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar.

“Kami berharap kemitraan ini dapat mendorong kenaikan mata pencaharian, pemberdayaan peternak rakyat, dan pengembangan koperasi kelompok ternak yang tersebar di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur sesuai dengan konsep Creating Shared Value (CSV) yang kami coba terapkan,” ujar Johannes.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...