Bursa Wall Street Naik, Investor Gencar Borong Saham Raksasa Teknologi

Nur Hana Putri Nabila
13 September 2024, 06:26
Wall Street, saham raksasa teknologi,
xPACIFICA/Getty Image
Wall Street
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bursa saham Amerika Serikat Wall Street naik pada penutupan perdagangan Kamis (12/9) ditopang oleh kenaikan saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Google hingga Facebook. 

S&P 500 terapresiasi 0,75% menjadi 5.595,76, menandai kemenangan empat hari berturut-turut. Dow Jones Industrial Average naik 0,58% menjadi 41.096,77 dan Nasdaq Composite meningkat 1% ke level 17.569,68.

Indeks S&P 500 berhasil mengurangi kerugian pada September menjadi 0,9% dan mendekati rekor baru dengan selisih sekitar 1,3%. Saham-saham perusahaan teknologi besar dan semikonduktor terus menguat, mendongkrak pasar pada perdagangan Kamis sore (12/9).

Perusahaan pembuat cip untuk kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) Nvidia melonjak 1,9%. Saham induk Google, Alphabet dan induk Facebook, Meta Platforms masing-masing naik lebih dari 2%.

Data inflasi yang dirilis minggu ini menjadi poin penting terakhir yang dipantau oleh investor, sebelum pertemuan bank sentral Amerika The Fed pada 17-18 September. Para gubernur bank sentral diperkirakan mengumumkan penurunan suku bunga 25 basis poin atau 0,25%.

Indeks inflasi dari sisi produsen Amerika pada Agustus yang dirilis Kamis menunjukkan kenaikan 0,2% atau sesuai ekspektasi. Hal ini sejalan dengan inflasi inti dari sisi konsumen yang naik, meskipun secara keseluruhan turun ke level terendah sejak Februari 2021.

Kemudian, rilis data klaim pengangguran mingguan menunjukkan kenaikan marjinal. Jumlah individu yang mengajukan tunjangan pengangguran naik menjadi 230 ribu untuk pekan yang berakhir pada 7 September.

Dengan demikian, investor menghadapi sesi perdagangan yang berfluktuasi, yang awalnya terbebani oleh laporan indeks harga konsumen dan berhasil naik ditopang oleh saham teknologi.

Ahli strategi investasi senior Edward Jones yakni Mona Mahajan mengatakan, secara umum, investor berada dalam mode wait and see menjelang pertemuan The Fed minggu depan.

Pergerakan saham pada September umumnya lebih lemah dibandingkan bulan lainnya. Mahajan pun menilai pergerakan indeks Wall Street berpotensi tidak stabil, terutama dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi melambat.

Akan tetapi, jika The Fed menurunkan suku bunga dan inflasi secara bertahap ketika pertumbuhan ekonomi melambat, maka secara historis, pasar akan terus berkinerja baik.

“Bagi kami, hal itu tetap menjadi dasar utama pemikiran,” kata Mahajan dikutip CNBC Internasional, Jumat (13/9).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...