Saham-saham MSCI akan Tunjukkan Masa Depan ESG

Hari Widowati
13 September 2024, 11:44
Ilustrasi Investasi Saham, MSCI
Entrepreneur
Ilustrasi Investasi Saham MSCI
Button AI Summarize

Bagi mereka yang memiliki pandangan kuat mengenai apakah faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance atau ESG) akan tetap menjadi tren investasi utama, membeli atau menjual saham MSCI tampaknya merupakan cara yang baik untuk mengekspresikan keyakinan Anda.

Perusahaan New York yang terkenal dengan bisnis indeksnya yang besar ini juga mengoperasikan segmen utama “ESG dan Iklim”. Segmen tersebut menyediakan berbagai hal seperti peringkat atas isu-isu utama yang dihadapi perusahaan dan riset untuk membantu para investor memilih saham-saham yang sesuai dengan pedoman mereka.

Namun, pertumbuhan pendapatan operasional segmen ini turun menjadi 12% pada kuartal kedua 2024, turun secara bertahap dari 50% pada kuartal pertama 2022. Para analis mengaitkan perlambatan ini dengan tantangan yang lebih luas yang dihadapi keuangan berkelanjutan. Hal ini termasuk penolakan dari para politisi Partai Republik AS, dan pertanyaan tentang apakah peraturan baru tentang ESG akan diberlakukan.

Analis Huber Research Services Craig Huber mengatakan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah telah mengurangi antusiasme terhadap saham MSCI. “Para investor biasanya memberikan kelipatan yang besar pada bisnis ini,” kata Huber kepada Reuters, Kamis (12/9).

Analis Keith Housum dari Northcoast Research mengatakan tekanan biaya pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Indeks MSCI ini meningkat, sehingga menekan anggaran riset mereka. Ia juga mengatakan banyak investasi terkait ESG yang berkinerja buruk. “Saya kira investasi terkait ESG sedang mekar, karena para investor melihat kinerja terlebih dahulu,” kata Housum.

Saham-saham di MSCI pada dasarnya tidak berubah selama 2024. Sementara itu, Indeks S&P 500 yang merupakan bagian dari indeks ini, naik 15%. 

“Kami rasa perjalanan (investasi ESG) masih panjang meskipun pertumbuhan dari kuartal ke kuartal tidak akan linier," kata Housum.

Sebagai contoh, ia mengutip sebuah kemitraan, yang dilakukan MSCI di bulan Juli lalu. Kemitraan itu memberikan Moody's akses ke data MSCI untuk produk-produk yang ditujukan bagi nasabah perbankan, asuransi, dan korporat. "Moody's akan mengganti beberapa konten miliknya dengan konten ESG MSCI," kata Andrew Wiechmann, Chief Financial Officer MSCI.

Perusahaan Diminta Makin Teliti dalam Penerapan ESG

Peraturan Uni Eropa telah menekan perusahaan-perusahaan untuk lebih teliti mengenai klaim ESG mereka, sehingga meningkatkan kebutuhan akan data yang baik. Namun, regulator AS tetap mempertahankan aturan yang sudah lama ditunggu-tunggu mengenai pengungkapan iklim perusahaan sambil menunggu gugatan di pengadilan. Regulator AS belum merampungkan aturan pengungkapan ESG untuk reksa dana dan penasihat keuangan.

Oleh sebab itu, sudah sepantasnya MSCI berperan sebagai proksi untuk masa depan investasi ESG. Sebuah laporan dari peneliti Opimas yang dirilis Maret lalu menemukan bahwa MSCI memiliki pangsa pasar 25% dari pasar senilai US$1,9 miliar (Rp 29,27 triliun) untuk penyedia data ESG tahun lalu. MSCI memiliki pangsa terbesar di bidang ini di mana ia bersaing dengan perusahaan-perusahaan seperti S&P Global dan ISS.

MSCI mengatakan bahwa mereka memiliki 6.059 karyawan yang melayani sekitar 7.000 klien di seluruh dunia per 30 Juni. Manajer aset BlackRock menyumbang 10% dari pendapatan operasional MSCI, sebagian besar melalui biaya pada ETF dan produk lain yang didasarkan pada indeks MSCI.

Analis Barclays Manav Patnaik mengatakan kepada Wiechmann bahwa banyak orang yang skeptis MSCI dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan ESG hingga 25% atau lebih. Namun, Wiechmann tidak terpengaruh.

“Kami tidak bisa melupakan betapa besarnya peluang dalam investasi berkelanjutan dan investasi iklim, serta pertimbangan iklim di seluruh layanan keuangan yang lebih luas. Dan kami berada di awal perjalanan tersebut,” ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...