PTPP Kantongi Kontrak Rp 2 Triliun untuk Bangun Fasilitas Batu Bara PTBA
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) baru saja mengumumkan perolehan proyek besar senilai Rp 2 triliun dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, menyebutkan bahwa proyek ini meliputi pembangunan fasilitas Train Loading Station (TLS) yang krusial untuk pemindahan batu bara ke gerbong kereta secara efisien.
"Saat ini masih proses kontrak dan waktu pengerjaan proyeknya kurang lebih 2 tahun," kata Novel saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/9).
TLS ini akan memudahkan proses pemuatan batu bara dengan kapasitas tinggi, mengalirkan material dari area penyimpanan langsung ke gerbong kereta. Proyek ini masih dalam proses kontrak dan diperkirakan memerlukan waktu sekitar dua tahun untuk penyelesaiannya.
Saat ini, PTBA sedang membangun beberapa fasilitas penanganan batu bara baru untuk rute Tanjung Enim-Keramasan. Proyek ini mencakup dua TLS dengan kapasitas masing-masing 3.000 ton per jam serta dilengkapi rail loop, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengolahan batu bara, mendukung pertumbuhan industri energi nasional.
Lalu dua line Conveyor System sepanjang 13 km dan 17 km, masing-masing berkapasitas 3.000 ton per jam. Selain itu, tiga Dump Hopper yang dapat digunakan dump truck kapasitas 60 ton dan 100 ton.
Pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bagian dari kerja sama PTBA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Keramasan. Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI, sementara untuk fasilitas dermaga di Keramasan dibangun PT Kereta Api Logistik (Kalog).
Novel memang sebelumnya sudah menyampaikan bahwa perusahaan akan menggarap proyek dari perusahaan sektor energi yang nilainya ditaksir mencapai Rp 2 triliun.
“Ada proyek yang sedang tender tinggal menunggu keputusan pemenang. [Proyeknya] di bidang energi,” kata Novel saat ditemui Katadata.co.id saat itu.
Dia hanya menyampaikan, bahwa pihaknya optimistis, perusahaan mempunyai peluang besar dalam menggarap proyek ini kala itu. Ia mengatakan pemberitahuan atas keputusan proyek itu pada pertengahan atau akhir Juli 2024, bersama dengan pengumuman resmi PTPP.
“Doakan saja,” tuturnya.
Adapun, Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi beberapa waktu lalu mengatakan, target nilai kontrak yang sebesar Rp 32 triliun di tahun 2024. Rinciannya sebesar 40% dari proyek BUMN, 38% dari proyek pemerintah, dan 22% sisanya berasal dari proyek swasta.