IHSG Diprediksi Menguat, Saham TINS hingga MDKA Masuk Rekomendasi

Patricia Yashinta Desy Abigail
25 September 2024, 06:37
IHSG
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Button AI Summarize

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Rabu (25/9). Kenaikan tersebut ditopang oleh beberapa sentimen di dalam dan luar negeri. 

Phintraco Sekuritas menyatakan sentimen regional dari rencana stimulus moneter oleh bank sentral Cina turut menopang kenaikan maupun penurunan IHSG. Rencana pelonggaran kebijakan moneter tersebut sejalan peningkatan tekanan dari ekonom domestik dan eksternal terhadap pemerintah Cina untuk segera meningkatkan stimulus, baik fiskal maupun moneter.

Di sisi lain Phintraco menyatakan peningkatan perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina perlu dicermati. Menyusul peluang pelarangan penggunaan komponen otomotif asal Cina dan Rusia oleh produsen otomotif di AS.

Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal tiga 2024 pada pekan pertama Oktober 2024. Selanjutnya, pasar mengantisipasi kinerja keuangan kuartal tiga 2024 dari seluruh emiten di BEI, serta pelantikan presiden dan wakil presiden di 20 Oktober 2024.

"Hal-hal tersebut dapat menjadi faktor utama terhadap potensi bullish continuation pada IHSG di Oktober 2024 nanti," tulis riset Phintraco Sekuritas, Rabu (25/9).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Timah Tbk (TINS), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, Pilarmas Sekuritas membeberkan sentimen pasar, seperti Bank Sentral Australia yang kembali menahan tingkat suku bunganya dengan level 4.35%. Angka ini merupakan level tertinggi mereka dalam kurun waktu 12 tahun terakhir untuk melawan inflasi yang memang sulit untuk dikendalikan. 

Harapan ke depan bahwa Bank Sentral Australia mampu segera menyesuaikan kebijakan moneternya, karena bank sentral negara lain telah masuk ke dalam fase pemangkasan tingkat suku bunga.

Hal ini menjadi sangat penting, untuk menjaga spred premium yang terjadi di pasar. Lagipula, saat ini Bank Sentral Australia juga tengah menghadapi tekanan dari dalam negeri untuk segera menurunkan biaya pinjaman, ditambah lagi banyak para politisi yang berdebat terkait dengan prospek suku bunga menjelang pemilihan umum.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.670 – 7.830," tulis Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Rabu (25/9).

Pilarmas sekuritas menyebut ada beberapa saham yang bisa diperhatikan yakni PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Blue Bird Tbk (BIRD).




Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...