IHSG Diprediksi Terkoreksi, Analis Rekomendasikan Saham ASII hingga PTBA
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan terkoreksi pada perdagangan Rabu (2/10). Pergerakan IHSG akan dipengaruhi libur panjang bursa saham Cina dan lonjakan harga minyak.
Riset Phintraco Sekuritas menyatakan libur panjang bursa saham Cina diperkirakan berdampak pada penurunan tekanan jual dari pasar modal Indonesia. Sebelumnya, ketertarikan investor pada pasar modal Cina meningkat sehingga mengalihkan sahamnya ke bursa Asia Timur tersebut.
Namun, lonjakan harga minyak berpotensi menekan IHSG. Lonjakan harga tersebut didorong oleh memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik telah mengumumkan inflasi inti September 2024 naik ke 2,09% year on year (yoy), dari 2,02% yoy di Agustus 2024. Kondisi ini mengindikasikan dampak positif pelonggaran kebijakan moneter pada konsumsi masyarakat di Indonesia dan stabilitas harga pangan serta energi pada September 2024.
"Dengan demikian, pasar masih dapat berharap terhadap konsumsi rumah tangga sebagai penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga," tulis riset Phintraco Sekuritas, Rabu (2/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.460, 7.386, 7.347. Sedangkan level resistance berada di 7.612, 7.737, dan 7.853.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PPT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rentang harga 3050 – 3130. Lalu hold atau trading buy pada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan rentang harga 11900 – 12100. Serta hold atau trading buy pada saham PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP) dengan rentang harga 8.450 – 8.650
Rekomendasi selanjutnya yakni hold atau trading buy weakness pada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di rentang harga 2.950-2.980. Ivan turut merekomendasikan hold saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di harga 8.000.