IHSG Tertekan Harga Minyak, Analis Jagokan Saham BCA, Bank Jago hingga Timah
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan Kamis (3/10). Indeks sempat melorot karena ketegangan politik di Timur Tengah yang mengakibatkan harga minyak melonjak.
Phintraco Sekuritas menilai pelemahan perdagangan pada Rabu (2/10) dipicu respons pasar terhadap lonjakan harga minyak selama 30 September – 1 Oktober. “Tekanan pada IHSG diperkirakan mereda hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset, Kamis (3/10).
Kenaikan harga minyak umumnya direspons negatif, karena Indonesia masih merupakan net importir komoditas ini. Lonjakan harga minyak global rentan memicu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM di Tanah Air.
Sentimen lain yang memengaruhi pergerakan IHSG yakni data ekonomi. Investor akan memantau indeks sektor jasa di Jepang, Eropa keseluruhan, Jerman, dan Amerika Serikat yang dijadwalkan rilis pada hari ini. Sementara pasar modal Cina masih libur panjang hingga 8 Oktober.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham, di antaranya:
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Timah Tbk (TINS)
- PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
- PT Elnusa Tbk (ELSA)
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG bergerak level support 7.460, 7.386, 7.347 atau resistance di 7.655, 7.737, 7.810, 7.853.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan sejumlah saham, yakni:
- Hold pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan target harga terdekat di 3.200
- Trading buy pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 10.100-10.300
- Hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 5.050-5.200
- Hold atau accumulative buy pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di rentang harga 4.850-4.890
- Hold atau buy on weakness saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 4.550-4.650