Incar Dana Segar Rp 7 Triliun, Bos Lion Air Bocorkan Rencana IPO Perusahaannya
Bos Lion Air mengungkapkan rencana perusahaannya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sekaligus Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana, menyebut perusahaannya bakal mengincar dana segar hingga Rp 7 triliun dari IPO tersebut.
Namun, Rusdi belum memberikan detail waktu pelaksanaan IPO maskapai penerbangannya di BEI. “Let’s see,” kata Rusdi singkat ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).
Berdasarkan nilai yang dimiliki oleh Lion Group, Rusdi mengatakan, seharusnya perusahaan dapat mencapai target dana IPO tersebut. Ia mengatakan Lion Air merupakan maskapai swasta terbesar di Asia Tenggara yang telah beroperasi selama 25 tahun.
“Airline kita yang terbesar di Asia Tenggara dan (maskapai) swasta. Nah, ini bagaimana kami bisa go public,” tambah Rusdi.
Sebelumnya, pendiri Lion Air sekaligus konglomerat itu membeberkan peluang Lion Air untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun 2025.
"Iya, moga-moga [bisa IPO tahun 2025]," kata Rusdi saat ditemui media di Batam Aero Technic di Batam, Kamis (21/3).
Rusdi mengungkapkan, saat ini perusahaan belum menunjuk penjamin emisi maupun melaporkan rencana IPO perusahaan kepada BEI. Salah satu alasannya karena rencana IPO bukan prioritas Lion Air pada 2024. Lion Air sebelumnya juga dikabarkan mengincar dana segar dari IPO sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,77 triliun.
"Belum [menunjuk penjamin emisi dan lapor BEI]. Karena itu bukan prioritas utama, sekali lagi duit ada," ujarnya.