Rugi Waskita Karya Membengkak Jadi Rp 3 Triliun dalam 6 Bulan
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatat kerugian sebesar Rp 3 triliun hingga kuartal III-2024. Padahal, pada kuartal I-2024 WSKT baru mencatat rugi Rp 941 miliar. Artinya, ada lonjakan rugi dalam rentang waktu 6 bulan sejak akhir kuartal I hingga kuartal III tahun ini.
Meski beban pokok perusahaan turun 18,32% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 5,75 triliun, hal ini belum cukup untuk menyeimbangkan tekanan keuangan lainnya.
Pendapatan usaha Waskita turun 13,22%, dengan total pendapatan mencapai Rp 6,78 triliun. Penurunan ini terutama dipicu oleh kinerja segmen jasa konstruksi yang terkoreksi 24,76% yoy, dari Rp 6,31 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp 4,75 triliun.
Meski pendapatan menurun, Waskita berhasil mencatatkan laba kotor sebesar Rp 1,03 triliun, naik 33,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, setelah menghitung beban keuangan dan pendapatan lainnya, perusahaan justru mencatat rugi bersih sebesar Rp 3 triliun, lebih besar dari rugi Rp 2,83 triliun pada tahun sebelumnya.
Beban keuangan Waskita melonjak menjadi Rp 3,45 triliun, naik 9,13% dari periode sebelumnya sebesar Rp 3,16 triliun. Beban keuangan yang semakin tinggi ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan kinerja perusahaan dan memperbesar kerugian. Rugi per saham pun meningkat dari Rp 98,39 menjadi Rp 104,22 per saham, mencerminkan kondisi keuangan yang semakin berat.