Indofarma (INAF) Catat Rugi Rp 166,48 Miliar hingga Kuartal III/2024

Nur Hana Putri Nabila
31 Oktober 2024, 15:51
Kinerja keuangan emiten farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Indofarma Tbk (INAF) masih lesu hingga kuartal III/2024.
Dok. Indofarma
Ilustrasi, kantor pusat PT Indofarma Tbk
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kinerja keuangan emiten farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Indofarma Tbk (INAF) masih lesu hingga kuartal III/2024. Indofarma sepanjang Januari–September 2024 masih membukukan rugi senilai Rp 166,48 miliar. Adapun rugi tersebut susut 13,2% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 191,69 miliar pada 2023.

Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan bersih Indofarma makin anjlok dengan membukukan Rp 137,87 miliar. Perolehan tersebut anjlok 69,1% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 445,70 miliar pada 2023. 

Secara rinci, penjualan bersih dari segmen lokal tergerus menjadi Rp 128,93 miliar dari sebelumnya Rp 428,01 miliar. Penjualan segmen lokal ethical turun paling dalam dari Rp 272,82 miliar menjadi Rp 63,72 miliar hingga September 2024. 

Kemudian penjualan alat kesehatan, jasa klinik, dan lainnya tak berkontribusi, padahal pada periode 2023 lalu masih berkontribusi sebesar Rp 85,47 miliar, hingga over the counter tercatat anjlok Rp 5,14 miliar dari sebelumnya tercatat Rp 10,04 miliar pada 2023 lalu. Akan tetapi, penjualan vaksin justru naik menjadi Rp 49,27 miliar. 

Dari segmen ekspor kontribusi ke pendapatan Indofarma sebesar Rp 8,93 miliar hingga September 2024. Segmen over the counter turun dari Rp 5,83 miliar menjadi Rp 3,33 miliar hingga kuartal III 2024.

Kemudian kontribusi ethical juga ambles dari Rp 11,86 miliar pada periode yang sama 2023 lalu menjadi Rp 2,79 miliar pada September 2024. Penjualan alat kesehatan justru berkontribusi Rp 2,80 miliar sepanjang Januari–September 2024 ini. Pada periode yang sama pada 2023 lalu, penjualan alat kesehatan Indofarma tidak ada. 

Indofarma juga mencatat beban pokok penjualan  menjadi Rp 149,67 miliar hingga kuartal III 2024. Dengan demikian laba bruto Indofarma hingga September 2024 tercatat Rp 11,80 miliar.

Kemudian, beban penjualan tercatat Rp 41,93 miliar, beban umum dan administrasi senilai Rp 78,36 miliar, dan kerugian bersih lain-lain Rp 2,43 miliar.  Dengan demikian, INAF membukukan rugi usaha sebesar Rp 129,65 miliar hingga September 2024. 

Apabila melihat dari sisi neraca, total aset emiten farmasi itu tercatat Rp 758,43 miliar hingga September 2024. Sementara itu, ekuitas INAF masih negatif Rp 970,63 miliar. Tak hanya itu, utang atau jumlah liabilitas Indofarma semakin membengkak menjadi Rp 1,72 triliun dari Desember 2023 lalu sebesar Rp 1,56 triliun. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...