BEI Bocorkan 3 Emiten Mercusuar Bakal IPO, Salah Satunya dari Sektor Energi
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan ada tiga calon emiten unggulan atau light house company akan masuk pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada akhir 2024. Salah satu dari perusahaan yang akan IPO itu berasal dari sektor energi.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan ketiga perusahaan tersebut termasuk di antara 28 perusahaan dalam daftar pipeline IPO hingga 25 Oktober 2024.
"Beberapa perusahaan yang kita sebut light house, Insya Allah akan masuk di periode November-Desember ini," kata Iman dalam Capital Market Journalist Workshop, bertajuk “Advancing a Trusted and Inclusive Indonesia Capital Market” di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (31/10).
Iman yakin, ketiga IPO jumbo tersebut bisa tercatat sesuai target. Ia pun menyampaikan karakteristik calon emiten IPO unggulan yang dimaksud. Perusahaan yang dikategorikan sebagai light house company akan memiliki nilai kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan jumlah saham beredarnya mencapai 20% dari total saham perusahaan.
IPO Tiga Perusahaan Besar di Semester II 2024
BEI setiap tahun menargetkan tiga perusahaan mercusuar bisa mencatatkan sahamnya di bursa domestik. “Insya Allah, ada beberapa (calon emiten jumbo) masih di pipeline, mudah-mudahan semester II,” kata Iman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (10/7).
Iman mengatakan selama ini Bursa melakukan pendekatan proaktif meski sudah ada penjamin sekuritas di setiap emiten yang akan IPO. BEI juga turut membantu sekuritas mengawal proses IPO.
Namun, dari ketiga calon emiten jumbo yang bakal IPO tahun ini belum ada perusahaan yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya. Mereka kemungkinan besar masih wait and see di tengah masa transisi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Meskipun demikian, Iman berharap akan ada BUMN serta anak usahanya yang akan IPO tahun depan.
28 Perusahaan Antre IPO
BEI mencatat terdapat 28 calon emiten yang berencana menggelar IPO hingga 25 Oktober 2024. Berdasarkan sektor ekonomi, perusahaan yang paling banyak masuk pipeline IPO berasal dari sektor konsumer nonprimer dan energi, masing-masing lima perusahaan.
Merujuk klasifikasi aset perusahaan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat dua perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar dan sepuluh perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Sebanyak 16 perusahaan yang antre IPO memiliki nilai aset di atas Rp 250 miliar atau masuk klasifikasi aset besar.
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
- 3 perusahaan dari sektor material dasar
- 2 perusahaan dari sektor konsumer primer
- 5 perusahaan dari sektor konsumer non primer
- 5 perusahaan dari sektor energi
- 3 perusahaan dari sektor finansial
- 3 perusahaan dari sektor kesehatan
- 2 perusahaan dari sektor industri
- 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 3 perusahaan dari sektor properti
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik