Data Lowongan Kerja Amerika Anjlok, Wall Street Menguat Ditopang Saham Amazon
Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat atau AS menguat pada perdagangan Jumat (1/11). Peningkatan ini ditopang oleh harga saham Amazon yang mendorong sektor teknologi ke zona hijau.
Dow Jones Industrial Average naik 0,69% menjadi 42.052,19, S&P 500 meningkat 0,41% ke level 5.728,80, dan Nasdaq Composite tumbuh 0,8% ke 18.239,92.
Harga saham Amazon melonjak 6,2% setelah bisnis komputasi awan alias cloud dan iklan berhasil melampaui perkiraan analis Wall Street. Saham Intel juga melesat 7,8% berkat laporan pendapatan yang melebihi ekspektasi analis.
Kinerja kedua perusahaan itu mendorong sentimen investor di tengah beberapa laporan pendapatan yang mengecewakan minggu ini.
Kepala Strategi Investasi di Sage Advisory Rob Williams mengatakan saham-saham raksasa teknologi masih memegang kendali yang kuat atas pasar. "Kami melihat adanya sedikit diversifikasi, tetapi saham-saham ini tetap memiliki peran yang sangat besar saat ini," kata Williams, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (4/11).
Sementara itu, data pekerja Amerika yang dirilis pada Jumat menunjukkan penambahan pekerjaan hanya 12 ribu pada Oktober. Angka ini jauh lebih sedikit dari perkiraan Dow Jones 100 ribu.
Pertumbuhan lapangan kerja pada Oktober 2024 bahkan yang terendah sejak Desember 2020.
Tingkat pengangguran tetap di angka 4,1%, sesuai dengan perkiraan para analis. Namun, angka ini tidak memicu banyak reaksi dari para investor karena mereka yakin data yang lemah ini dipengaruhi oleh dampak badai dan pemogokan di Boeing
Presiden dan Kepala Investasi di Bellwether Wealth, Clark Bellin mengatakan data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja di Amerika anjlok dibandingkan September. Namun, menurut dia data ini kurang akurat, karena sebagian besar dipengaruhi oleh badai dan pemogokan pekerja.
“Jadi, kecil kemungkinan pelemahan ini akan membuat Federal Reserve mengubah rencana penurunan suku bunga 25 basis poin atau bps yang sudah diperkirakan pada pertemuan November,” ujar Bellin.
Indeks utama Wall Street pun tercatat berakhir fluktuatif minggu lalu. S&P 500 turun 1,4% dan Nasdaq 1,5% imbas laporan keuangan Microsoft dan Meta Platforms yang membebani indeks. Dow Jones yang terdiri dari 30 saham turun 0,2%.
Pasar memulai November dengan baik setelah menghadapi tantangan pada Oktober. Sepanjang Oktober, Dow merosot 1,3%, S&P 500 1%, dan Nasdaq 0,5%.