BEI Bakal Luncurkan Single Stock Futures Pekan Depan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan akan segera meluncurkan single stock futures pekan depan tepatnya di pertengahan November 2024. Selain itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan otoritas bursa berencana untuk menerbitkan foreign index futures dan membidik membidik dua indeks, yaitu Hang Seng di Hong Kong dan Nikkei 225 di Jepang.
SSF merupakan produk derivatif berupa kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. SSF menggunakan underlying saham konstituen Indeks LQ45, dengan satuan kontrak sebanyak 100 saham.
"Pengembangan produk (single stock futures) juga akan kami lakukan, termasuk indeks futures luar negeri, diskusi dengan pemegang lisensi indeks terus kami lakukan," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI, Selasa (5/11).
Jeffrey mengatakan peluncuran single stock futures merupakan salah satu fokus BEI di sisa tahun 2024. Fokus yang kedua yaitu meningkatkan literasi dan edukasi kepada investor domestik. Menurut data yang dia paparkan, saat ini sudah ada penambahan sekitar 2,17 juta investor.
"Sampai dengan sisa akhir tahun jumlah investor terus kami dorong," tuturnya.
BEI sebelumnya menargetkan total volume 850 ribu kontrak sampai dengan satu juta kontrak pada perdagangan instrumen SSF di tahun 2025. SSF merupakan produk derivatif berupa kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. SSF menggunakan underlying saham konstituen Indeks LQ45, dengan satuan kontrak sebanyak 100 saham.
Aset dasar atau underlying asset SSF terdiri atas lima saham dari konstituen LQ45. Kelima saham tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis I BEI, Firza Rizqi Putra, mengatakan bahwa tahun depan BEI akan terus aktif melakukan sosialisasi setelah para investor memahami risiko dan keuntungan dari instrumen derivatif tersebut.
“Maka untuk target tahun ini adalah lebih kepada pengenalan dari produk derivatif kepada investor pasar modal dan melakukan edukasi dan sosialisasi,” kata Firza dalam edukasi wartawan secara virtual, Kamis (22/8).