Saham BUMN yang Akan Masuk BP Investasi Danantara Kompak Rontok

Nur Hana Putri Nabila
6 November 2024, 13:04
Sejumlah saham berkapitalisasi pasar jumbo Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan masuk ke dalam Badan Investasi Danantara kompak rontok pada perdagangan saham sesi pertama hari ini, Rabu (6/11).
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/wpa.
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sejumlah saham berkapitalisasi pasar jumbo Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan masuk ke dalam Badan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) kompak rontok pada perdagangan saham sesi pertama hari ini, Rabu (6/11) siang.

Misalnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 3,25% ke Rp 6.700 dan kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 625,33 triliun. Lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tergelincir 1,06% ke Rp 4.660, kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 706,26 triliun. 

Kemudian diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merosot 3,24% ke Rp 5.225 dan kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 194,88 triliun. Terakhir PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 0,36% ke Rp 2.760 hingga kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 273,41 triliun.

Adapun Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto akan mempercepat peluncuran Badan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 7 November 2024.  

Ada tujuh badan usaha milik negara (BUMN) jumbo yang bakal masuk ke dalam Danantara, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT PLN, Pertamina, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan MIND ID. Selain ketujuh BUMN itu, Indonesia Investment Authority (INA), juga bakal melebur ke dalam BP Danantara. 

Menurut informasi yang diperoleh Katadata.co.id, BP Danantara ini akan menjadi pengelola aset (sovereign wealth fund) dengan dana kelolaan awal US$600 miliar atau Rp 9.429,8 triliun jika dihitung dengan kurs Rp 15.716 per US$. Prabowo menginginkan BP Danantara bisa mengoptimalkan dan mengonsolidasikan aset-aset negara. 

Aset-aset ini akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan nasional sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3. BP Danantara bakal menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas dalam lima tahun ke depan. 

 Badan pengelola investasi yang dipimpin oleh Muliaman Dharmansyah Hadad ini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi dengan mengonsolidasikan aset-aset penting dan mengoptimalkan entitas kekayaan negara untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing di tataran global.

Pemerintah Kebut Pembentukan Regulasi untuk Danantara 

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara ( BP Danantara), Muliaman Darmansyah Hadad, menyampaikan peluncuran BP Danantara bakal diselenggarakan pada Kamis, 7 November. Waktu peresmian tersebut lebih cepat dari rencana sebelumnya pada Jumat, 8 November. 

Keputusan tersebut merupakan hasil rapat terbatas antara pimpinan BP Danantara dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (5/11).  Peluncuran BP Danantara nantinya juga akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto. 

"Tanggal 7 di Jalan Suroso, Gedung Danantara," kata Muliaman seusai pertemuan dengan Prabowo. 

Selain itu Wakil Kepala BP Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Mayambeang, mengatakan saat ini pemerintah tengah mempercepat pembentukan regulasi Danantara lewat beberapa revisi peraturan pemerintah (PP) dan instrumen hukum lainnya.

"Regulasi ini lagi disiapkan semuanya, ngebut ini," ujar Djenod.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...