BNI - Mandiri Soroti Dampak Proteksionisme Trump ke Ekonomi RI

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 November 2024, 15:02
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyoroti kondisi ketatnya likuiditas perbankan hingga tantangan lain seperti peenurunan daya beli masyarakat kelas bawah.
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyoroti kondisi ketatnya likuiditas perbankan hingga tantangan lain seperti peenurunan daya beli masyarakat kelas bawah.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyoroti kondisi ketatnya likuiditas perbankan hingga tantangan lain seperti peenurunan daya beli masyarakat kelas bawah yang disebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kondisi makroekonomi memberikan dampak negatif, salah satunya pada likuiditas perbankan. Terlebih setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, sejumlah kebijakan protektif yang diambil oleh Presiden AS terpilih diperkirakan dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia, seperti kebijakan tarif impor dan penurunan pajak.

"Sehingga tekanan likuditas ini akan jadi beban yang cukup signifikan bagi perbankan ke depan untuk ekspansi di 2025," kata Royke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR, Rabu (13/11).

Pada waktu yang sama Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyoroti Purchase Managers' Index (PMI) Manufaktur PMI, yang berada di kisaran yang berisiko terhadap pendukung pertumbuhan karena selama empat bulan menunjukkan posisi negatif.

Selain itu, kebijakan deposito Bank Indonesia yang cukup tinggi berdampak pada dana pihak ketiga (DPK) bank. Suku bunga tinggi membuat DPK berpotensi beralih kepada instrumen-instrumen investasi pemerintah.

"Kebijakan kondisi ekonomi sekarang ini diharapkan arah kebijakan pemerintah yang memdukung daya beli masyarakat dan fokus ke pertanian," kata Royke.

Ia berharap adanya peningkatan investasi terjadi sinkroninasi antara moneter fiskal. Sehingga kebijakan pemerintah atau program bisa berjalan dengan lancar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...