IHSG Ditutup Merosot 0,18%, ke Level 7.308 LSIP hingga AMRT Lesu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 0,18% ke level 7.308 pada penutupan perdagangan Rabu (13/11).
Pilarmas Sekuritas menjelaskan, kondisi ini terjadi karena pasar saat ini tengah menatikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Data tersebut tentunya ini akan menjadi ukuran kebijakan The Fed terkait pemangkasan suku bunga acuannya dan juga pasar menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya.
Saat kepemimpinan Donald Trump sebagai Presiden AS yang diprediksi mendorong kenaikan harga, yang pada akhirnya ini memberikan dampak kemungkinan inflasi sehingga ini akan berpengaruh pada ruang The Fed dalam melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.
"Selanjutnya pasar meniliai kebijakan Trump meningkatnya kekhawatiran pasar jika blok Eropa membayar harga mahal karena tidak membeli cukup banyak ekspor dari AS dan ancaman Cina dengan tarif menyeluruh sebesar 60%," tulis Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Rabu (13/11).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BE) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 11,63triliun dengan volume 38,31 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.346.203 kali.
Sebanyak 293 saham menguat, saham 298 terkoreksi, dan 200 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.374,56 triliun.
Saham top gainers:
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
- PT Bank Jago Tbk (ARTO)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Saham top losers:
- PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS)
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
- PT Triputra Agro Persada tbk (TAPG)