IHSG Ditutup Anjlok 0,55%, Saham BRPT hingga ACES Lesu
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup anjlok 0,55% ke level 7.140 pada Kamis (21/11).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan pasar cemas pasca Ukraina meluncurkan rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris ke Rusia, menandai penggunaan senjata baru dari Barat setelah sebelumnya meluncurkan rudal buatan Amerika Serikat.
Faktor lainnya pasar fokus menilai prospek suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve, mencermati pernyataan Fed untuk sinyal dimana sebagian besar pasar masih mengharapkan penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Desember. Sebelumnya Presiden Fed Boston Susan Collins yang mengungkapkan pemotongan suku bunga tambahan diperlukan, tetapi menambahkan bahwa pembuat kebijakan tidak boleh bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahan suku bunga BI Rate di 6%. BI mengungkapkan bahwa keputusan ini sebagai upaya untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik. Serta perekonomian global dengan perkembangan politik di Amerika Serikat (AS) dan juga konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
"Pasar menilai kebijakan moneter yang dilakukan oleh BI merupakan sebuah mitigasi dari volatilitas nili rupiah sehingga ini diharapkan menahan terjadinya aliran modal asing capital outflow dari pasar keuangan dalam negeri," tulis Pilarmas Sekuritas, Kamis (21/11).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BE) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 9,82 triliun dengan volume 16,99 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.127.726 kali.
Sebanyak 231 saham menguat, saham 316 terkoreksi, dan 244 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.013 triliun.
Saham top gainers:
- PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
- PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC)
- PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
- PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX)
- PT Bank Victoria International Tbk (BVIC)
Saham top losers:
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)