Kapitalisasi Pasar BEI Turun Tipis 0,43% dalam Sepekan
Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami sedikit koreksi selama periode 25–29 November 2024. Dalam sepekan, nilai kapitalisasi pasar tercatat menyusut 0,43% menjadi Rp 12.000 triliun, dibandingkan Rp 12.053 triliun pada pekan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan, kondisi ini terjadi di tengah peningkatan signifikan pada indikator lain, seperti rata-rata nilai transaksi harian yang naik 35,53% menjadi Rp13,45 triliun dan rata-rata volume transaksi harian yang meningkat 31,23% menjadi 26,10 miliar lembar saham.
Namun, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mencatat penurunan sebesar 1,13%, dari level 7.195,565 pada pekan sebelumnya menjadi 7.114,266.
Meskipun demikian, investor asing tetap mencatatkan akumulasi beli bersih sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 21,56 triliun, meski pada pekan ini membukukan nilai jual bersih sebesar Rp 1,89 triliun.
Pada penutupan Jumat (29/11) IHSG ditutup merosot 1,19% ke level 7.114. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 13,66 triliun dengan volume 27,66 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.133.635 kali.
Selama pekan perdagangan terakhir, beberapa saham berhasil mencatatkan kinerja positif dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), serta PT Sinar Mas Agro Resources Tbk (SMAR).
Di sisi lain, sejumlah saham mengalami tekanan dan menjadi top losers selama periode yang sama. Saham-saham tersebut meliputi PT Alamtri Resources Tbk (ADRO), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), dan PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA).