Wall Street Melemah, Saham Nvidia Turun Imbas Tuduhan Monopoli di Cina
S&P 500 dan Nasdaq Composite turun dari rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Senin (12/10). Investor menantikan data inflasi utama Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini.
Indeks pasar wall street secara umum turun 0,61% hingga ditutup pada 6.052,85. Nasdaq yang didominasi saham teknologi turun 0,62%, hingga ditutup pada 19.736,69. Dow Jones Industrial Average turun 240,59 poin, atau 0,54%, dan ditutup pada 44.401,93.
Saham Nvidia turun sekitar 2,6% menyusul pengumuman regulator Cina yang menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki perusahaan tersebut. Produsen chip kecerdasan buatan itu berpotensi melanggar undang-undang anti monopoli negara tersebut. Saham Nvidia telah menjadi penentu arah perdagangan AI, naik lebih dari 180% pada 2024.
Advanced Micro Devices, produsen chip lainnya, ditutup 5,6% lebih rendah setelah Bank of America menurunkan peringkat saham tersebut menjadi netral dari beli. Bank of America mengutip potensi perolehan pangsa pasarnya yang terbatas sebagai akibat dari "risiko persaingan yang lebih tinggi dalam AI terhadap dominasi NVDA yang terbaik di kelasnya." Raksasa teknologi Meta Platforms dan Netflix juga mengalami kesulitan.
Harga bitcoin juga turun, sebuah tanda bahwa investor menjauh dari pengambilan risiko. Mata uang kripto tersebut mencapai $100.000 untuk pertama kalinya pada Rabu malam minggu lalu.
Pergerakan tersebut terjadi setelah S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor baru Jumat (6/12), masing-masing naik sekitar 1% dan 3,3% untuk pekan tersebut. Dow adalah satu-satunya yang tertinggal, menutup minggu tersebut dengan penurunan 0,6%.
"Secara umum, Anda masih memiliki lintasan naik di pasar karena musim yang menguntungkan," ujar Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, Sam Stovall, dikutip dari CNBC, Selasa (10/12).
Stovall menambahkan berita seperti investigasi Tiongkok terhadap Nvidia akan memberikan beberapa rintangan, namun tidak akan menghentikan pertumbuhan di akhir tahun. "Ia akan terus mendaki tembok kekhawatiran tahun ini dan akhirnya melampaui kemajuan yang kita lihat tahun lalu," kata ahli strategi tersebut.
Indeks harga konsumen November, yang akan dirilis pada hari Rabu, diperkirakan akan menunjukkan sedikit peningkatan dalam tekanan harga. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 0,3% dan 2,7% secara bulanan dan tahunan. Itu akan naik dari kenaikan masing-masing sebesar 0,2% dan 2,6% pada bulan sebelumnya.