Emiten Suami Puan Maharani, Raharja Energi (RATU) Bersiap IPO Valuasi Rp 3,1 T

Nur Hana Putri Nabila
16 Desember 2024, 11:06
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), milik Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, berencana membawa anak usahanya, Raharja Energi Cepu (RATU), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO).
Katadata
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), milik Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, berencana membawa anak usahanya, Raharja Energi Cepu (RATU), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), milik Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, berencana membawa anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering (IPO). Happy Hapsoro diketahui merupakan suami Ketua DPR RI sekaligus Ketua PDIP, Puan Maharani.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, Raharja Energi Cepu melepas maksimal 543,01 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Emiten yang bergerak di sektor energi itu membuka harga penawaran awal di rentang Rp 900-1.150 per saham.  

Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 405,90 miliar. Adapun PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana perusahaan.

Menurut Analis Investasi Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, dari IPO ini diperkirakan valuasi perusahaan mencapai Rp 2,4–3,1 triliun. Tahap bookbuilding akan berlangsung pada 17–23 Desember 2024 dan sahamnya diperkirakan mulai diperdagangkan di BEI pada 8 Januari 2025.

Berdasarkan analisis Stockbit Sekuritas, nilai pasar RATU setelah IPO diproyeksikan memiliki rasio harga terhadap laba (P/E) 6,0–7,6 kali dari laba 12 bulan terakhir hingga Juni 2024, serta rasio harga terhadap nilai buku (P/BV) sekitar 2,98–3,26 kali.

Hendriko menilai valuasi ini masih lebih rendah dibandingkan induk usahanya, Rukun Raharja (RAJA), yang memiliki price earnings (P/E) sebesar 23,8 kali dan P/BV 4,6 kali.

“Namun, valuasi IPO RATU berada di atas peers–nya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG),” kata Hendriko dalam risetnya, Senin (16/12).

Rencana Usai IPO

Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebanyak Rp 157,36 miliar akan dipinjamkan kepada anak perusahaan, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk memenuhi kewajiban pembayaran Cash Call dari PetroChina International Jabung Ltd. terkait pengelolaan Blok Jabung.

Jumlah kebutuhan dana untuk Cash Call ini sekitar US$ 10 juta atau setara dengan Rp 159,42 miliar sehingga terdapat kekurangan sekitar Rp 2,05 miliar yang akan ditutup dengan dana dari kas internal Perseroan.

Apabila dana tersebut dikembalikan kepada perseroan, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha, khususnya studi kelayakan pada blok-blok migas, yaitu wilayah perizinan pemerintah untuk eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas bumi.

Kemudian sebesar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu Ltd. 

Lalu sisa dana akan digunakan untuk modal kerja, termasuk remunerasi karyawan, pengurus, dan pengawas (Direksi dan Dewan Komisaris RATU), serta biaya operasional perseroan.

Adapun hasil penjualan saham divestasi yang ditawarkan oleh pemegang saham penjual sebanyak 352.957.000 saham biasa atas nama RAJA dalam IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lainnya yang dihitung secara proporsional dengan biaya Emisi Saham Baru, sepenuhnya akan diberikan kepada pemegang saham penjual. Perseroan tidak akan menerima bagian dari hasil penjualan saham divestasi tersebut.

Demi menarik minat investor, setelah IPO dimulai pada tahun buku 30 Juni 2024 dan seterusnya, manajemen perseroan berencana untuk membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham dengan jumlah maksimal 60% dari laba bersih tahun berjalan perseroan.

Adapun susunan struktur permodalan dan pemegang saham RATU, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam porsi terbanyak yakni 25,24 miliar atau 92,99%. Kemudian PT Rukun Prima Sarana memegang 1 juta saham atau 0,004% dan masyarakat 1,90 miliar atau sebanyak 7%. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...