Dua Emiten Properti IPO di 2025, KSIX vs CBDK Mana Lebih Menarik?
Dua emiten di sektor properti dan real estate bakal mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2025. Dua emiten tersebut yakni PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dan PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX).
Dari kedua emiten tersebut, mana yang lebih menarik?
Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan mengatakan, pasar cenderung tertarik pada perusahaan induk yang sudah memiliki reputasi kuat, termasuk dalam proses IPO anak usaha.
Pola ini terlihat dari beberapa IPO, seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang membawa anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), melantai di bursa. Contoh lainnya adalah PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yang meng-IPO-kan anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).
Ia menilai pasar biasanya mengikuti jejak konglomerasi dengan kinerja yang sudah positif dan memiliki valuasi harga yang menarik.
“Kan ekspektasi investor untuk beli di IPO kan seperti beli besoknya ARA (sahamnya), besoknya lagi ARA,” ucap Felix ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12).
Pengembang Vila Nusa Indah Bogor Kentanix Supra Incar Dana IPO Rp 150 Miliar
PT Kentanix Supra International Tbk dengan kode emiten KSIX akan menggelar penawaran umum perdana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan kawasan perumahan (real estate) itu melepas maksimal 329,67 juta lembar saham atau sebanyak 15% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Kentanix Supra International membuka harga penawaran awal pada rentang Rp 312-468 per saham.
Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 150,07 miliar. Adapun PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Kentanix Supra International.
Rencana Usai IPO
Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk:
- Sekitar 59,42% digunakan sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perataan tanah (cut and fill) dan pembangunan rumah di dua proyek yang sudah ada, yakni Grand Nusa Indah dan Adhigana – Grand Nusa Indah (GNI), serta pengembangan infrastruktur di proyek baru, Adhigana - Perluasan.
- Sekitar 27,84% disalurkan sebagai setoran modal kepada SPB untuk mendukung modal kerja pembangunan infrastruktur, termasuk perataan tanah dan pembangunan rumah di proyek Vila Bogor Indah 6.
- Sisanya dialokasikan untuk biaya operasional perusahaan, mencakup biaya pemasaran dan keperluan proyek seperti pemeliharaan lingkungan, keamanan, listrik, PDAM, telepon, perawatan taman, hingga sewa kantor di lokasi proyek.
Demi menarik minat investor, perusahaan akan membagikan dividen tunai secara kas atau dalam bentuk uang sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih perseroan yang akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.
Anak Usaha Pantai Indah Kapuk 2 (PANI), Bangun Kosambi Sukses (CBDK) IPO
PT Bangun Kosambi Sukses, akan menggelar penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan informasi di laman e-initial public offering (IPO), perusahaan akan melepas 566,89 juta saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. IPO anak usaha PANI itu sekaligus menjadi jalan bagi kongsi konglomerat Sugianto Kusuma atau dikenal Aguan dan Salim Group melebarkan sayap bisnis di BEI.
Perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate ini membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 3.000 - Rp 4.060 per lembar saham. Menurut tim analis Stockbit Sekuritas, perusahaan menargetkan valuasi antara Rp 17 triliun–Rp 23 triliun, dengan dana yang bisa terkumpul sekitar Rp 1,7 triliun–Rp 2,3 triliun. Proses bookbuilding akan dilakukan dari 13 hingga 20 Desember 2024, dengan penawaran umum dijadwalkan antara 3-9 Januari 2025, dan pencatatan saham di BEI pada 13 Januari 2025.
Prospek Bisnis Properti Bangun Kosambi
Bangun Kosambi Sukses bergerak di sektor real estate dan aktivitas perusahaan holding, dengan fokus pengembangan kawasan properti di Tangerang. Perusahaan mencatat bahwa 99% dari total pendapatan konsolidasian pada semester pertama 2024 berasal dari bisnis real estate. Prospek bisnis properti dinilai cerah seiring potensi pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia pada 2024 dan stimulus PPN DTP dari pemerintah yang berlaku hingga akhir 2024.
Rencana Penggunaan Dana IPO CBDK
Hasil dari IPO ini akan digunakan untuk penyertaan modal kepada afiliasi, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (IPN), yang akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan gedung meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE). Merujuk prospektus, jika dana tersisa setelah proyek MICE selesai, akan digunakan untuk biaya promosi, operasional, dan kebutuhan lain yang menunjang keberlangsungan usaha MICE.
Selain itu, perusahaan juga merencanakan kebijakan pembagian dividen hingga 40% dari laba bersih mulai tahun buku 2024, bergantung pada persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan kondisi keuangan perusahaan. Setelah IPO, Bangun Kosambi berencana membagikan dividen tunai dengan rasio hingga 40% dari saldo laba positif, mulai tahun buku 2024.