Sentuh ARA di Hari Perdana IPO, Ini Profil RATU Milik Happy Hapsoro
Saham emiten Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu (RATU) menyentuh batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) 24,78% ke level Rp 1.435 per lembar saat mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (8/1).
Perusahaan energi ini menjadi emiten ketiga yang melantai di bursa pada Januari 2025. RATU menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.
Volume saham RATU yang diperdagangkan hingga siang ini tercatat 88,20 ribu dengan nilai transaksinya Rp 126,57 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangan sahamnya tercatat sebanyak 357 kali. Adapun kapitalisasi pasar Raharja Energi Cepu pagi ini senilai Rp 3,90 triliun.
Lalu, bagaimana profil anak perusahaan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)?
Profil Raharja Energi Cepu
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) merupakan perusahaan holding di Indonesia yang berfokus pada pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi. Perseroan menyediakan jasa konsultasi manajemen, bisnis, serta permodalan, dan memiliki dua entitas yaitu PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) sebagai perusahaan asosiasi, yang bergerak di industri hulu minyak dan gas bumi. Gas bumi yang dihasilkan digunakan untuk keperluan industri, transportasi, perumahan, dan pembangkit listrik
Raharja Energi Cepu didirikan pada 16 Oktober 2006, sebelumnya dikenal sebagai PT Syabas Usaha Migas dan PT DSME ENR Cepu. Saat ini, perusahaan memiliki investasi di dua blok produksi minyak dan gas bumi yaitu Blok Cepu, di mana melalui PJUC memiliki 2,2423% participating interest dengan ExxonMobil sebagai operator, dan Blok Jabung, di mana perusahaan melalui RETJ memiliki 8% participating interest.
Ada Menantu Megawati dan Arsjad Rasjid di Balik IPO RATU
Jika menilik jajaran pemegang saham perusahaan energi ini terdapat sejumlah nama pengusaha kawakan, seperti Happy Hapsoro yang merupakan menantu Megawati Soekarnoputri dan Bos PT Indika Energy Tbk (INDY) Arsjad Rasjid.
Berdasarkan prospektus perusahaan, RATU merupakan anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan kepemilikan 99,99%. Sisanya, sebanyak 0,004% saham digenggam oleh PT Rukun Prima Sarana milik RAJA dan Djauhar Maulidi.
RAJA merupakan emiten milik menantu Megawati, yakni Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, yang menjadi pemegang saham pengendali di RAJA. Happy Hapsoro merupakan suami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sekaligus Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. Puan merupakan putri dari Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Saat ini RAJA dipimpin oleh Djauhar Maulidi sebagai sebagai Direktur Utama sedangkan Arsjad Rasjid menempati posisi Komisaris. Berdasarkan komposisi pemegang saham, Sentosa Bersama Mitra menggenggam saham RAJA sebesar 1,48 miliar saham atau 35,23%, Hapsoro menggenggam 1,20 miliar atau 28,51%, PT Basis Utama Prima 503,17 juta atau 11,90%, dan masyaraiat menggenggam 1,02 miliar atau 24,36%.
Arsjad ikut memiliki RATU secara tidak langsung melalui Basis Utama Prima. Ia menjadi pemilik 0,1% saham RAJA. Sedangkan 99,99% saham Basis Utama Prima adalah milik Hapsoro.
Rencana Usai IPO
Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebanyak Rp 157,36 miliar akan dipinjamkan kepada anak perusahaan, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk memenuhi kewajiban pembayaran Cash Call dari PetroChina International Jabung Ltd. terkait pengelolaan Blok Jabung.
Jumlah kebutuhan dana untuk Cash Call ini sekitar US$ 10 juta atau setara dengan Rp 159,42 miliar sehingga terdapat kekurangan sekitar Rp 2,05 miliar yang akan ditutup dengan dana dari kas internal Perseroan. Apabila dana tersebut dikembalikan kepada perseroan, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha, khususnya studi kelayakan pada blok-blok migas, yaitu wilayah perizinan pemerintah untuk eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas bumi.
Kemudian sebesar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yaitu PT Petrogas Jatim Utama Cendana, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu Ltd.