Bukalapak (BUKA) Tutup Bisnis E-Commerce, Analis Rekomendasi Beli Sahamnya

Patricia Yashinta Desy Abigail
9 Januari 2025, 12:15
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan komputer di Bekasi, Jumat (6/9/2024). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat pagi dibuka menguat 3,70 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.684,74.
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan komputer di Bekasi, Jumat (6/9/2024). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat pagi dibuka menguat 3,70 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.684,74.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Analis merekomendasikan beli saham PT Bukalapak.com Tbk atau BUKA setelah perusahaan mengumumkan penutupan bisnis e-commerce. Penutupan bisnis e-commerce dinilai menjadi keputusan yang tepat untuk memperbaiki kinerja Bukalapak.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penutupan e-commerce merupakan langkah yang tepat. 

"Ini memang harus demikian untuk menyehatkan kinerja laporan keuangan BUKA, untuk jangka panjang ya, butuh titik profitabilitas," kata Nafan kepada Katadata, Kamis (9/1).

Menurutnya jika Bukalapak menutup layanan produk e-commerce, perusahaan diprediksi dapat semakin menekan biaya atau biaya operasional.

"Untuk rekomendasi saham BUKA akumulatif buy (beli)," tuturnya.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, konsensus 21 analis dari berbagai sekuritas yang terpantau dari aplikasi Stockbit menunjukkan 15 analis memberikan rekomendasi beli untuk saham BUKA. Target harga rata-rata untuk saham BUKA adalah Rp 191 per saham, dengan target harga tertinggi Rp 370 dan target harga terendah Rp 105. 

Bukalapak Catatkan Kerugian Rp 545,97 Miliar per September 2024

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 545,97 miliar per September 2024, turun 23,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 792,78 miliar. 

Melansir dari laporan kinerja perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat rugi usaha Bukalapak.com naik 2,11% menjadi Rp 1,32 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,29 triliun.

Walau rugi, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan bersih Rp 3,39 triliun, naik tipis dari periode kuartal tiga 2023 yaitu Rp 3,33 triliun. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan seperti sejumlah kenaikan pos beban akibat penurunan kinerja perusahaan.

Secara rinci, beban pokok pendapatan Bukalapak secara total mencapai Rp 2,79 triliun hingga September 2024, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya Rp 2,49 triliun. Lalu beban penjualan dan pemasaran secara total sebesar Rp 252,43 miliar, beban umum serta administrasi Rp 868,02 miliar.

PHK Karyawan Bukalapak

Bukalapak.com juga mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) pada dua kuartal mendatang. CEO Bukalapak Willix Halim mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya terbaik namun kerugian dan tantangan industri oleh masing-masing segmen usaha dan  anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen untuk mempertajam kembali fokus kami kepada bisnis inti tertentu

Selain itu, Bukalapak juga telah mengevaluasi kembali prospek beberapa segmen bisnis dan memutuskan bahwa restrukturisasi diperlukan untuk mencapai tujuan strategis kami. Berdasarkan pertimbangan ini, perusahaan akan fokus pada bisnis inti.

Misalnya Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di retail.

"Restrukturisasi ini akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja di berbagai bisnis yang akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang," tulisnya dalam rilis perseroa, Rabu (30/10/2024).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...