Harga Saham Naik Tajam, BEI Suspensi Multi Medika (MMIX)
Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) usai adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A menjelaskan, langkah ini dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
"BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) pada tanggal 13 Januari 2025," jelas Pande Made dalam keterbukaan informasi, BEI Senin (13/1).
Ia menjelaskan, penghentian sementara perdagangan saham MMIX tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX).
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," ujar dia.
Mengutip data pasar, harga saham MMIX dalam jangka waktu lima hari mengalami kenaikan signifikan yaitu mencapai 52,45% kemudian dalam sebulan harga saham MMIX mengalami kenaikan yang signifikan yaitu mencapai 162,65% ke posisi 218 per saham.
Berdasarkan pantauan Katadata, lonjakan saham terjadi usai Multi Medika Internasional memutuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan asal Cina. MMIX sepekan lalu menggandeng Fujian Nicepaper Hygiene Products Co untuk mendirikan anak usaha baru Bernama PT Multi Nice Paper Indonesia (MNPI)
Mengutip keterbukaan informasi, MNPI merupakan perusahaan yang akan mendirikan dan mengelola pabrik popok hingga tisu basah di Tangerang, Banten. Adapun total modal yang ditempatkan dalam pendirian MNPI mencapai Rp 31 miliar, dengan MMIX akan menjadi pemegang saham minoritas dengan porsi 15% saham sebesar Rp4,65 miliar dan 85% sisanya Rp26,35 miliar dimiliki oleh Fujian Nicepaper Hygiene Products Co.