IHSG Ditutup Melemah 1,02%, Saham PANI hingga AVIA Lesu
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah 1,02% ke level 7.016 pada Senin (13/1). Ajaib Sekuritas menyampaikan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Melemahnya IHSG seiring dengan dana keluar atau outflow investor asing senilai Rp 2,11 triliun. Kondisi rupiah spot tertekan di level Rp 16.317 per dolar Amerika Serikat (13/01). Pelaku pasar memberikan respon beragam atas bergabungnya Indonesia sebagai bagian dari BRICS pekan lalu.
Pasalnya, Amerika Serikat (AS) memberikan ancaman kenaikan tarif bagi anggota BRICS yang berupaya melakukan dedolarisasi. Mengacu pada rilis data neraca dagang Indonesia periode Januari-November 2024, AS paling banyak menyumbang surplus neraca dagang sebesar USD15,13 milar. .
"Oleh karena itu, hubungan perdagangan internasional antara AS dan Indonesia berpotensi terhalangi oleh kenaikan tarif yang menjadi poin penting kebijakan Presiden Trump dalam masa kepemimpinannya,” tulis Ajaib Sekuritas dalam risetnya, Senin (13/1).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 11,89 triliun dengan volume 16,61 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.444.848 kali.
Sebanyak 234 saham menguat, saham 383 terkoreksi, dan 238 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.346,28 triliun.
Saham top losers:
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
- PT Avia Avian Tbk (AVIA)
Saham top gainers:
- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
- PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)