Adaro Andalan (AADI) Endapkan Sisa Dana IPO Rp 2,5 Triliun di BRI

Nur Hana Putri Nabila
17 Januari 2025, 19:10
Adaro Andalan Indonesia (AADI) IPO
Nur Hana Putri Nabila/Katadata
Adaro Andalan Indonesia (AADI) IPO
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menaruh sisa dana yang didapatkan melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 2,52 triliun di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI. 

Direktur Adaro Andalan Indonesia, Priyadi dan Susanti, mengatakan perusahaan menempatkan sisa dana IPO di BRI Kantor Cabang Rasuna Said dengan bunga 6% per tahun. Adapun total dana yang sudah digunakan mencapai Rp 1,76 triliun atau 41,12% dari hasil bersih IPO. 

Setelah dikurangi biaya penawaran umum sebesar Rp 35,85 miliar, Adaro Andalan Indonesia (AADI) memperoleh hasil bersih IPO sebesar Rp 4,28 triliun. Dari dana tersebut, AADI telah menggunakan Rp 1,12 triliun untuk membayar pinjaman ke induk usahanya, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Direksi perusahaan mengatakan hal tersebut berdasarkan perjanjian pada 24 Juni 2024. 

Selain itu, AADI juga memakai Rp 635,52 miliar untuk melunasi sebagian pinjaman kepada Adaro Indonesia sesuai perjanjian pada 3 Mei 2024. Namun berdasarkan laporan penggunakan dana IPO, AADI belum menyalurkan dana yang disebutkan dalam prospektus untuk memberikan pinjaman kepada anak perusahaannya, PT Maritim Barito Perkasa (MBP), sebesar Rp 1,58 triliun. Adapun pinjaman tersebut akan digunakan untuk investasi dan keperluan lainnya.

 Sebelumnya, emiten milik konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (5/12). Harga sahamnya dibuka melesat 19,82% atau 1.100 poin ke level Rp 6.650 per lembar dan menyentuh Auto Reject Atas (ARA).

Adapun pada penutupan perdagangan saham sore ini, saham AADI terpantau naik 1,14% ke level rp 8.900 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 69,30 triliun. Dalam penawaran umum perdana saham atau IPO sebelumnya perusahaan mematok harga IPO Rp 5.550 per lembar. Nilai ini merupakan batas tengah dari harga book building di rentang Rp Rp 4.590-Rp 5.900 per lembar.   

 AADI melepas sebanyak 778,68 juta saham atau setara 10,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari aksi korporasi tersebut anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) meraup dana segar bernilai jumbo sebesar Rp 4,32 triliun.

Rencana Penggunaan Dana IPO  

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, dana hasil dari penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan 40% sebagai pinjaman dari perseroan kepada anak perusahaan, yaitu MBP. Hal itu bertujuan untuk mendukung investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang meningkatkan aktivitas operasional MBP sejalan dengan peningkatan produksi batu bara grup perseroan   

 Sekitar 15% dialokasikan untuk membayar sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan AI. Sisanya akan dipakai untuk membayar sebagian pokok pinjaman kepada ADRO sesuai dengan perjanjian pinjaman 24 Juni 2024.

Selain itu, perseroan merencanakan rasio pembayaran dividen sampai dengan 45% dari laba bersih konsolidasi mulai tahun buku 2025. Perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari direksi dengan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). Perseroan hanya dapat membagikan dividen apabila mempunyai saldo laba positif. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...