OJK Respon Dampak Pelantikan Donald Trump Terhadap Ekonomi RI

Nur Hana Putri Nabila
20 Januari 2025, 16:52
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan respons terhadap dampak pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian Indonesia.
Antara
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan respons terhadap dampak pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan respons terhadap dampak pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian Indonesia.

Kepemimpinan Trump diperkirakan akan menambah ketidakpastian ekonomi global dan memperburuk ketegangan dalam perang dagang dengan Cina. Dampak tersebut pun diprediksi akan berimbas pada perekonomian Tanah Air, termasuk pasar modal Indonesia.

Merespons hal tersebut, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa pelantikan Trump tak akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Ia menjelaskan bahwa ekonomi domestik saat ini memiliki fondasi yang kuat.

“Jadi saya rasa kami perkuat fokus untuk bisa menggerakan perekonomian di dalam negeri,” kata Mahendra kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (20/1).

Meski begitu, Mahendra menganggap terlalu cepat untuk memprediksi dampak ekonomi global pasca pelantikan Trump dan dirinya berharap pemimpin negara besar fokus pada kesejahteraan dunia, termasuk negara AS.

Lebih lanjut, Mahendra mengakui bahwa perekonomian domestik dan global belakangan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam meningkatkan kerja sama, perdagangan, dan investasi internasional.

“Kami harapkan tidak memburuk, walaupun kami masih melihat bahwa tantangan globalnya tetap tidak mudah,” ujar Mahendra. 

Bagaimana Dampak ke Pasar Saham Indonesia?

BEI tengah menghadapi tantangan baru jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, Senin (20/1). Salah satunya adalah tantangan mengenai meningkatnya minat investor pada pasar kripto. Adapun Trump meluncurkan mata uang kripto bernama $Trump, yang menyebabkan kapitalisasi pasar meme koin tersebut melonjak signifikan. 

Pada perdagangan hari ini, market cap $Trump naik Rp 192,36 triliun atau 64,77%. Selain itu, pasar saham Indonesia menghadapi tantangan karena aset kripto semakin diminati investor global maupun asing. Terpantau pada pukul 13.11 WIB Senin (20/1), nilai pasar kripto kini mencapai Rp 58.000 triliun, hampir empat kali lipat dari IHSG yang hanya Rp 12.515 triliun pada perdagangan siang ini. 

Merespons hal tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB), Irvan Susandy mengatakan, tahun ini merupakan tantangan besar dan pasar kripto memang telah menarik minat investor global.

Namun, ia menekankan diversifikasi portofolio merupakan hal yang wajar, tetapi BEI tetap optimis karena pasar modal Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.

“Memang, makanya tahun ini kan very challenging buat kami semua, apalagi ke pasar modal,” kata Irvan kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (20/1). 

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat. Menurutnya, pergerakan aset investasi, baik saham maupun kripto, sangat dipengaruhi oleh tren pasar yang bersifat siklikal.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...