Saham Bukalapak, Indocement sampai Dayamitra Terdepak dari Indeks LQ45

Ringkasan
- Bursa Efek Indonesia melakukan perubahan dalam indeks LQ45 dengan mengeluarkan PT Bukalapak Tbk (BUKA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
- Posisi perusahaan yang dikeluarkan digantikan oleh PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
- Perombakan indeks LQ45 merupakan evaluasi mayor yang dilakukan berkala berdasarkan kriteria tertentu, seperti likuiditas dan kapitalisasi pasar.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan PT Bukalapak Tbk (BUKA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dari indeks LQ45.
Melansir data yang diterbitkan oleh BEI, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menggeser posisi BUKA, INTP dan MTEL.
"Periode efektif konstituen dan jumlah saham perhitungan indeks yaitu 3 Februari 2025 sampai dengan 30 April 2025," tulis pengumuman BEI, dikutip Kamis (23/1).
Perombakan LQ45 ini merupakan evaluasi mayor dan akan dilakukan evaluasi kembali pada waktu yang telah ditentukan. Saham LQ45 adalah terminologi investasi yang mengacu pada saham-saham yang menjadi anggota Indeks LQ45.
Indeks ini merupakan akronim dari liquid 45, atau dimaknai secara sederhana sebagai 45 saham yang likuiditasnya tinggi. Indeks saham merupakan ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.
Saham LQ45 merupakan representasi, atau cerminan harga saham dari 45 emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang dipilih, ditentukan berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan.