Indosat (ISAT) Bukukan Laba Rp 4,9 Triliun Sepanjang 2024, Pendapatan Tumbuh 9%

Ringkasan
- Laba Indosat mengalami peningkatan 8,97% menjadi Rp 4,9 triliun pada 2024, didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 9,09% menjadi Rp 55,8 triliun.
- Peningkatan pendapatan didorong oleh kenaikan pendapatan dari selular dan multimedia, sementara pendapatan telekomunikasi tetap mengalami penurunan.
- Meskipun pendapatan tinggi, beban penyelenggaraan jasa, beban karyawan, beban keuangan, dan beban pemasaran turut berpengaruh pada kinerja Indosat.

PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 4,9 triliun sepanjang 2024. Laba Indosat naik 8,97% dibandingkan periode sebelumnya yakni Rp 4,5 triliun.
Naiknya laba beriringan dengan tumbuhnya pendapatan Indosat 9,09% menjadi Rp 55,8 triliun sepanjang 2024. Dibandingkan periode yang sama tahun 2023 senilai Rp 51,22 triliun.
Peningkatan pendapatan disokong dari selular yaitu Rp 47,03 triliun pada 2024, meningkat dari 2023 sebesar Rp 43,74 triliun. Raihan pendapatan turut didorong dari segmen multimedia, komunikasi data internet Rp 7,98 triliun dari tahun sebelum Rp 6,47 triliun.
Di sisi lain pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap justru mengalami penurunan menjadi Rp 864,3 miliar dari sebelumnya Rp 1 triliun. Walau pendapatan ISAT tinggi, perusahaan mencatatkan sejumlah beban yang mempengaruhi kinerjanya.
Indosat membukukan beban penyelenggaraan jasa Rp 22,7 triliun dari sebelumnya Rp 21,08 triliun. Lalu ada beban karyawan Rp 3,8 triliun sepanjang 2024, beban keuangan Rp 4,4 triliun, beban pemasaran Rp 1,9 triliun, dam beban umum serta administrasi Rp 888,8 miliar.
Jumlah liabilitas Indosat sebesar Rp 77,73 triliun, turun dibandingkan 2023 yakni Rp 81,01 triliun. Lalu ekuitas hingga akhir 2024 tercatat Rp 36,6 triliun dari sebelum Rp 33,7 triliun.
Indosat membukukan penurunan aset 0,29% menjadi sebesar Rp 114,3 triliun sepanjang 2024 dibanding 2023 yaitu Rp 114,7 triliun.