Saham Emiten BUMN BMRI, PTBA, hingga BBNI Rontok Jelang Peluncuran Danantara

Nur Hana Putri Nabila
24 Februari 2025, 09:48
BMRI
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja memfoto layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Empat saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rontok menjelang peluncuran Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/2). 

Pembentukan Danantara ini semula akan mengkonsolidasikan tujuh emiten BUMN jumbo. Emiten itu adalah PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Mineral Industri Indonesia (Mind ID). Adapun MIND ID beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA). 

Danantara juga akan mengelola aset PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Namun belakangan menteri investasi Rosan Roslaini mengatakan tak hanya 7 BUMN, Danantara selanjutnya langsung akan melakukan inbreng atas seluruh saham BUMN yang ada.   

Dari tujuh emiten BUMN jumbo yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak empat emiten terpantau rontok pada perdagangan saham pagi ini, Senin (24/2) pukul 09.15 WIB. Dari anggota MIND ID, misalnya PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terkoreksi 0,75% ke level 2.640.

Kemudian, dua perbankan raksasa yang ikut merosot yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tergelincir 0,99% ke level Rp 5.025 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terperosok 0,23% ke Rp 4.290 per lembar saham. Di samping itu PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga merosot 1,89% ke Rp 2.600 per lembar saham. 

Seiring dengan anjloknya saham pelat merah menjelang peresmian Danantara pukul 10.00 WIB, tiga saham ini terpantau bertengger di zona merah. Misalnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,51% ke Rp 3.910. Kemudian dua anggota MIND ID yakni PT Aneka Tambang Tbk (ATMN) menguat 2,78% ke Rp 1.665 dan PT Timah Tbk (TINS) naik 1,94% ke Rp 1.050 per lembar saham. 

Danantara Diproyeksi Jadi SWF Besar Dunia  

Berkaitan dengan rencana peluncuran, The Financial Times Stock Exchange Russel atau FTSE menyampaikan BP Danantara berpotensi melampaui GIC atau Government of Singapore Investment Corporation. Hal itu akan terjadi bila dalam pelaksanaanya, Danantara bisa berkembang dengan cepat.  

GIC adalah salah satu dari tiga entitas investasi utama di Singapura yang mengelola dana kekayaan negara dan cadangan devisa yang didirikan pada 1981. Dua entitas investasi lainnya yakni Temasek Holdings (Private) Limited dan Otoritas Moneter Singapura atau MAS. 

Policy Director FTSE Russell Wanming Du mengatakan jika estimasi dana yang disiapkan untuk Danantara terwujud, badan anyar itu diproyeksi akan menduduki peringkat ketujuh di dunia dengan nilai kelolaan US$ 900 miliar atau assets under management (AUM). Namun demikian Wanming Du menegaskan masih menunggu rincian yang sesungguhnya terkait struktur dan aset yang akan dikelola. 

Ia juga mengatakan keberadaan Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pasar investasi Indonesia. Adapun Prabowo sebelumnya menyampaikan Danantara akan mengelola sekitar US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.616 triliun aset dalam pengelolaan (AUM).  

"Dengan nilai kelolaan aset yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 900 miliar, Danantara berpotensi menjadi salah satu dana kekayaan berdaulat terbesar di dunia, bahkan bisa melampaui GIC milik pemerintah Singapura." kata Wanming Du dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (20/2). 

 Dengan peluncuran Danantara, FTSE optimistis Indonesia akan semakin memperkuat posisi investasi di pasar global dan meningkatkan daya tarik untuk investor domestik serta asing. Berikut 10 Sovereign Wealth Fund (SWF) dengan dana kelolaan terbesar: 

  1. Norwegia : Norges bank Investment Management : US$ 1.800 miliar 
  2. Cina : Cina Investment Corporation : US$ 1.332 miliar 
  3. Cina : Safe IC : US$ 1.098 miliar 
  4. UAE-Abu Dhabi : Abu Dhabi Investment Authority : US$ 993 miliar 
  5. Saudi Arabia : Public Investment Fund : US$ 978 miliar 
  6. Kuwait : Kuwait Investment Authority : US$ 969 miliar 
  7. Singapore : Government of Singapore Investment : US$ 847 miliar 
  8. Qatar : Qatar Investment Authority : US$ 510 miliar 
  9. UAE-Dubai : Investment Corporation of Dubai : US$ 360 miliar 
  10. UAE-Abu Dhabi : Mubadala : US$ 302 miliar




Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...