Jahja Setiaatmadja Borong Saham BCA Rp 2,9 Miliar di Tengah Pelemahan Harga

Patricia Yashinta Desy Abigail
25 Februari 2025, 19:16
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja
BCA
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja membeli saham berkode emiten BBCA sebanyak 337 ribu lembar senilai Rp 2,9 miliar. Jahja borong saham BCA disaat pergerakannya melemah.

Menurut laporan di situs keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jahja membeli 337 ribu saham BCA dengan harga Rp 8.900 per saham. Usai membeli, jumlah kepemilikan saham BCA Jahja menjadi 34,18 juta. Transaksi dilakukan pada 25 Februari 2025.

"Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham yaitu langsung," tulis Sekretaris Perusahaan Raymon Yonarto, Selasa (25/2).

Saham BCA saat ini memang mengalami penurunan. Pada penutupan IHSG hari ini, saham BCA ditutup 1,12% atau 100 poin ke level Rp 8.825 per saham. Sahamnya sempat menguat 0,84% ke level Rp 9.000. Namun sekitar pukul 10.30 WIB, saham BBCA terkoreksi 0,28% atau 25 poin ke level Rp 8.900.

IHSG Anjlok

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup turun 2,41% ke level 6.587 pada Selasa (25/2). Dalam lima hari terakhir IHSG telah turun 4,25% dari Rp 6.879 pada Rabu (19/2). 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG melemah yang diakibatkan dari arus modal asing keluar cukup signifikan. Arus modal asing keluar pada Senin (24/2) mencapai Rp 3,4 triliun.

Menurut Nafan faktor global cenderung lebih mendominasi pergerakan pasar saham di Indonesia sejak kuartal empat 2024 tahun lalu. Salah satunya berkaitan dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang terbatas sepanjang tahun 2025. 

“The Fed akan cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan langkah," kata Nafan kepada Katadata.co.id.

Nafan menyebut kehati-hatian The Fed mengenai suku bunga imbas dari ketidakpastian ekonomi. Terutama perkiraan dari dampak kebijakan Trump terhadap proyeksi inflasi Amerika Serikat ke depan. Arus modal asing keluar dari pasar saham tahun ini mencapai Rp 15,1 triliun atau US$ 900 juta.

Menurut data RTI perdagangan efek menunjukkan nilai transaksi saham pada perdagangan hari ini tercatat mencapai Rp 11,7 triliun dengan volume 21,27 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.251.409 kali. Sebanyak 119 saham menguat, saham 490 terkoreksi, dan 173 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 11.429,27 triliun. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...