Daftar 10 Emiten Emas di BEI Saat Bulion Bank Diresmikan: BRMS, ANTM hingga UNTR

Presiden Prabowo Subianto hari ini dijadwalkan akan resmi meluncurkan Bulian Bank atau Bank Emas yang bertujuan mengelola dan menyimpan cadangan emas nasional agar tetap berada di dalam negeri. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak signifikan terhadap industri pertambangan dan perdagangan emas di Indonesia, termasuk bagi emiten-emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman mengatakan potensi besar usaha bulion atau emas batangan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan adanya bank emas, lembaga jasa keuangan bisa mengumpulkan dana pihak ketiga berbentuk emas dan selanjutnya diberikan kepada sektor riil sebagai instrumen kredit dengan bunga dalam bentuk emas. 

"Emas ini akan muncul multiplier effect ketika diintermediasikan," ucap Agusman seperti dikutip Rabu (26/2). 

Dengan hadirnya Bulian Bank, emiten emas berpotensi mendapat keuntungan dari peningkatan transparansi, dan akses pembiayaan yang lebih luas. Efisiensi dalam rantai distribusi emas domestik juga dinilai bakal berdampak pada emiten emas. 

Apa saja emiten yang memiliki bidang usaha terkait dengan emas di Bursa Efek Indonesia? Berikut daftarnya. 

Daftar 10 Emiten dengan Bidang Usaha terkait Emas di BEI 

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Sebagai bagian dari Holding BUMN Pertambangan, ANTM memiliki portofolio tambang emas yang luas dan beragam. Selain aktivitas penambangan, ANTM juga aktif dalam perdagangan emas batangan melalui unit bisnis Logam Mulia. Perusahaan ini menjual emas batangan kepada masyarakat dan memiliki jaringan distribusi yang luas di Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

Amman Mineral mengoperasikan tambang emas dan tembaga di Sumbawa, AMMN memiliki cadangan emas yang cukup besar dan dapat memanfaatkan fasilitas penyimpanan Bulian Bank.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Bergerak dalam eksplorasi dan produksi emas serta mineral lainnya, dengan berbagai proyek strategis di Indonesia. Fokus pada eksplorasi dan produksi emas, MDKA memiliki beberapa proyek strategis yang dapat terdorong oleh kebijakan ini.

PT United Tractors Tbk (UNTR)

Selain sebagai distributor alat berat, melalui anak usahanya, PT Agincourt Resources, UNTR mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara.  Selain produksi, perusahaan ini juga terlibat dalam penjualan emas hasil tambangnya.

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

ARCI adalah salah satu produsen emas murni terbesar di Indonesia. Selain kegiatan penambangan, perusahaan ini juga fokus pada perdagangan emas, termasuk penjualan emas batangan. 

PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)

Beroperasi di Indonesia dan Malaysia, PSAB memiliki beberapa tambang emas yang aktif berproduksi. Fokus pada investasi di sektor pertambangan emas di wilayah Australasia, dengan tambang emas di Penjom, Malaysia, dan Lanut, Sulawesi Utara. PSAB terlibat dalam produksi dan penjualan emas dari tambang-tambangnya.

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

Anak perusahaan dari Grup Bakrie yang memiliki sejumlah proyek tambang emas yang menjanjikan di Indonesia. Melalui anak perusahaannya, BRMS memiliki beberapa proyek tambang emas di Indonesia dan terlibat dalam produksi serta penjualan 

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI)

Perusahaan pertambangan emas yang mengelola tambang di Jawa Barat.

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Berbeda dari emiten lain, HRTA bergerak di sektor perdagangan dan manufaktur perhiasan emas, yang dapat terdorong oleh peningkatan permintaan emas domestik. HRTA dikenal sebagai salah satu produsen dan distributor perhiasan emas terbesar di Indonesia, dengan rantai bisnis yang mencakup produksi, distribusi, hingga ritel melalui berbagai merek dan toko perhiasan. Perusahaan ini memiliki pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun ekspor.

PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK)

Meskipun bukan murni perusahaan tambang, LUCK memiliki lini bisnis yang berkaitan dengan perdagangan emas digital.

Peluncuran Bulian Bank dinilai akan memperkuat industri emas nasional dengan menekan ekspor emas ilegal dan meningkatkan nilai tambah bagi ekonomi domestik. Investor pun disarankan untuk memantau perkembangan kebijakan ini serta dampaknya terhadap kinerja keuangan emiten-emiten terkait di BEI.