Erick Thohir Sebut Garuda Sepakbola Indonesia Jajaki IPO

Ringkasan
- Persiapan tahun ajaran baru meliputi persiapan fisik dan mental, juga perlengkapan sekolah yang memadai agar pembelajaran lebih lancar. Cek kondisi alat tulis dan pertimbangkan untuk membeli yang baru jika diperlukan, termasuk tas sekolah.
- Konsultasikan dengan guru atau teman untuk mengetahui perlengkapan khusus yang dibutuhkan setiap mata pelajaran. Perlengkapan seperti pensil warna, krayon, atau penggaris mungkin diperlukan tergantung mata pelajarannya.
- Manfaatkan promo diskon hingga Rp50.000 di Gramedia dengan Debit BRI dan QRIS BRImo hingga 31 Juli 2024 untuk pembelian alat sekolah. Tersedia diskon Rp10.000 untuk buku tulis dan Rp50.000 untuk paket back to school.

Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir membeberkan rencana PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) untuk mencatatkan penawaran umum saham perdana atau initial public offering/IPO di Bursa Efek Indonesia.
GSI merupakan entitas yang dibentuk oleh PSSI untuk mengelola aspek komersial dan pengembangan sepak bola di Indonesia. Adapun PSSI memiliki 95% saham Garuda Sepakbola Indonesia, sedangkan sisanya sebanyak 5% digenggam oleh Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
“Kami masih penjajakan (IPO),” kata Erick ketika ditemui di Jakarta, Kamis (27/2).
Erick menjelaskan, PSSI saat ini masih fokus mengembangkan tim nasional dengan sejumlah program dan keterbatasan dana. Prioritas utamanya adalah penguatan sepak bola nasional.
Adapun GSI, menurut Erick, dibentuk untuk mengelola seluruh hak kekayaan intelektual atau IP rights yang berkaitan dengan tim nasional. Dengan demikian, keuntungan yang dihasilkan GSI kemungkinan masih akan dialokasikan sepenuhnya untuk mendukung tim nasional, bukan untuk pembagian dividen.
Berdasarkan pipeline IPO yang dirilis BEI, terdapat 20 perusahaan yang tengah antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau IPO. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan di antara 20 perusahaan tersebut, 19 perusahaan beraset jumbo.
Berdasarkan data BEI yang merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat satu perusahaan dalam pipeline berskala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu 19 perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar. Namun perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar tak ada dalam pipeline.
"Sampai dengan 14 Februari 2025 telah tercatat 8 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 3,7 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Senin (24/2).
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
- 2 perusahaan dari sektor material dasar
- 0 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
- 6 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
- 3 perusahaan dari sektor energi
- 1 perusahaan dari sektor finansial
- 3 perusahaan dari sektor kesehatan
- 4 perusahaan dari sektor industri
- 0 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 0 perusahaan dari sektor properti dan real estate
- 0 perusahaan dari sektor teknologi
- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik