IHSG Merosot Sentuh Rp 6.300 Saat Alarm Perang Dagang Trump Menyala

Nur Hana Putri Nabila
28 Februari 2025, 11:07
IHSG
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawati berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (17/5/2023).an global.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau (IHSG) menyentuh level 6.300pada perdagangan Jumat (28/2). Dalam dalam perdagangan intraday IHSG bahkan terperosok hingga ke 6.324 atau 2,67%.  

Berdasarkan RTI Business, nilai transaksinya tercatat Rp 5,89 triliun, dengan volume perdagangannya sebesar 7,02 miliar. Adapun kapitalisasi pasar hanya Rp 11.048 triliun. 

Apabila melihat tren pergerakannya, IHSG telah merosot 6,98% dalam seminggu terakhir. Tak hanya itu, IHSG juga anjlok sebesar 10,63% secara year to date (ytd), dan terperosok 10,99% dalam sebulan terakhir. 

Data BEI mencatat penurunan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing yang masih deras. Sejak awal tahun, BEI mencatat investor asing telah melakukan aksi jual bersih atau net sell Rp 16,8 triliun. Hingga perdagangan Kamis (27/2) aksi jual masih berlangsung. 

Menanggapi hal itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa pergerakan IHSG sepenuhnya mengikuti mekanisme pasar. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik  menjelaskan BEI tidak dalam kapasitas untuk menganalisis fluktuasi IHSG karena hal tersebut merupakan ranah para analis pasar modal. 

Selain itu, BEI juga tidak diperbolehkan untuk melakukan intervensi. “Yang dilakukan oleh bursa adalah menjamin peraturan atau perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien berjalan,” ucap Jeffrey kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/2).  

Penurunan IHSG ini terjadi seiring dengan merosotnya bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Kamis (27/2) setelah Presiden Donald Trump menegaskan pemberlakuan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko. 

S&P 500 turun 1,59% ke 5.861,57 dan Nasdaq Composite merosot 2,78% ke 18.544,42, didorong oleh anjloknya saham Nvidia sebanyak 8,5%. Dow Jones Industrial Average juga terkoreksi 0,45% atau 193,62 poin, berakhir di 43.239,50. Adapun baik pasar luas maupun Nasdaq, yang didominasi saham teknologi, menuju pekan terburuk sejak September 2024.

Perang Dagang AS Dimulai, Trump Berlakukan Tarif 25% untuk Kanada - Meksiko

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menarik tarif impor 25% untuk barang-barang berasal dari Meksiko dan Kanada mulai Selasa, 4 Maret. Selain itu, impor barang asal Cina yang telah dikenai tarif 10%, akan mendapat tambahan pungutan sebesar 10%. Meksiko, Cina dan Kanada merupakan tiga mitra dagang utama Amerika. 

Tarif serentak pada ketiga negara tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen Amerika, yang mengakibatkan melonjaknya inflasi. Dalam pernyataannya, Trump menyebutkan alasan memberlakukan tarif untuk Kanada dan Meksiko karena perdagangan narkotika ilegal dari kedua negara masuk ke AS. Kedua negara ini sebelumnya telah berjanji akan meningkatkan pengawasan di perbatasan mereka. 

“Obat-obatan masih mengalir ke Negara kita dari Meksiko dan Kanada pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak dapat diterima,” kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social Kamis (27/2) waktu setempat dikutip dari CNN International. 

Trump telah menetapkan tarif terhadap negara-negara tetangga Amerika terkait migrasi ilegal dan aliran fentanil ke dalam negeri.

“Kita tidak bisa membiarkan momok ini terus merugikan AS, dan oleh karena itu, sampai hal ini berhenti, atau dibatasi secara serius, tarif yang diusulkan yang dijadwalkan mulai berlaku pada 4 MARET memang akan berlaku, sesuai jadwal,” katanya. 

Saham-saham AS bergejolak pada hari Kamis setelah komentar Trump, dengan penutupan perdagangan Dow Jones turun 194 poin, atau 0,45%, S&P 500 turun 1,59% dan Nasdaq Composite turun 2,78%. 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan