3 Sebab IHSG Longsor ke Rp 6.300, Bos BEI Ungkap 2 Pemicu Ini dari Dalam Negeri

Nur Hana Putri Nabila
28 Februari 2025, 14:07
BEI IHSG
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan sambutan saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI)tahun 2023 di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pasar modal indonesia bergerak lesu dalam sepekan terakhir. Bursa Efek Indonesia bahkan mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor 4,67% pada rentang 21 Februari hingga 27 Februari 2025 secara week on week. 

Pada perdagangan hari ini, Jumat (28/2), IHSG bahkan merosot 2,84% atau 185,30 poin ke level 6.300 pada penutupan perdagangan sesi pertama. Apabila melihat tren pergerakannya, IHSG telah anjlok sebesar 11,01% secara year to date (ytd), dan terperosok 11,38% dalam sebulan terakhir. 

Menanggapi tren pelemahan ini, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menjelaskan ada tiga faktor utama yang memengaruhi pergerakan IHSG. Ia menyebut faktor itu berkaitan dengan dinamika pasar global, kondisi domestik, dan faktor korporasi.  

Di tingkat global, Iman mengatakan ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat berdampak pada IHSG. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan perang tarif yang mendorong investor asing lebih memilih menanamkan modal di AS daripada di negara lain, salah satunya Indonesia.   

Tak hanya itu, Iman juga menyebut sebanyak 70% standar investasi saat ini mengarah ke AS sehingga dana asing masuk ke AS. Akibatnya, aliran investasi ke Indonesia menjadi lebih terbatas. 

Selain itu, Iman menilai ancaman tarif terhadap berbagai negara, seperti Meksiko, Kanada, dan Uni Emirat Arab (UEA), juga memperkuat kecenderungan investor untuk memilih pasar AS. Pemerintahan Trump bahkan mulai memberlakukan kebijakan tarif 25% untuk perdagangan dengan Meksiko dan Kanada mulai hari ini. 

“Jadi selalu ada cerita tentang tarif," kata Iman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/2).

Selain faktor Trump, Iman juga menyebut bahwa berkurangnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed turut memengaruhi pergerakan IHSG. Menurutnya, The Fed kemungkinan hanya akan menurunkan suku bunga sekali sepanjang tahun ini.  

Selain itu, pemangkasan suku bunga oleh Bank of Korea (BoK) juga menjadi faktor global yang berdampak pada IHSG. Ditambah lagi, turunnya indeks keyakinan konsumen di AS semakin menekan pasar. Iman menegaskan faktor global tersebut juga berimbas ke IHSG.

Faktor Domestik yang Pengaruhi IHSG

Faktor kedua yakni kondisi pasar domestik, terutama dampak dari penurunan peringkat pasar modal Indonesia oleh Morgan Stanley. Iman mengatakan hal ini sangat mempengaruhi IHSG sebab sekitar 40% saham di Indonesia dimiliki oleh investor asing.  

Iman menjelaskan jika pasar terus melemah, maka dari 60% investor domestik, sekitar 40% di antaranya adalah investor ritel. Dahulu, ketika komposisi investor lebih didominasi oleh domestik dan ritel atau sekitar 70% penurunan pasar bisa langsung direspons oleh investor lokal. 

Berbeda dengan kondisi lampa, menurut Iman saat ini semakin banyak investor ritel yang keluar lantaran tekanan terhadap pasar domestik pun semakin besar. Hal ini membuat gairah berinvestasi menurun. 

Adapun faktor ketiga menurut Iman berkaitan dengan laporan keuangan emiten yang akhirnya ekonomi domestik melambat juga berdampak pada pergerakan IHSG. Iman menjelaskan bahwa data-data ekonomi ini turut memengaruhi kinerja korporasi.  

Meskipun begitu, beberapa emiten mencatatkan hasil keuangan yang positif, secara keseluruhan terdapat penurunan konsensus akibat koreksi data ekonomi domestik. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap pasar tidak hanya datang dari faktor eksternal, lanjut Iman, tetapi juga dari kondisi ekonomi dalam negeri.

"Jadi, walaupun peningkatan ada penurunan dari sisi konsensus. Nah, ini memang jadi kondisi-kondisi yang juga memperparah," ujar Iman lagi. 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan