Deret Saham Ramai Diburu Saat IHSG Menguat Awal Maret, TPIA, BBRI hingga RAJA

3 Maret 2025, 13:35

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Pada penutupan perdagangan akhir pekan IHSG ditutup pada level 6.803 atau naik 0,22 persen.

Membuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat pada perdagangan awal Maret 2025. Merujuk data perdagangan di Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat ke level 6.270 menjadi 6.506 pada penutupan perdagangan sesi pertama awal pekan ini, Senin (3/3).

Sebelumnya pada perdagangan Jumat (28/2) IHSG sebelumnya ditutup melemah 3,31% ke level 6.270. Level ini merupakan yang terendah setelah Covid-19.

Seiring dengan menghijaunya IHSG, sejumlah perbankan raksasa RI yakni PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kompak naik.

Kenaikan tertinggi terjadi pada saham BBRI yakni melesat 8,04% ke level Rp 3.630 per lembar saham dengan nilai transaksi Rp 1,6 triliun. Posisi kedua diisi oleh BMRI dengan terangkat 6,09% ke level Rp 4.880 dan nilai transaksinya mencapai Rp 631,3 miliar.

Kemudian BBNI naik 5,71% ke Rp 4.260 dengan nilai transaksi Rp 374,3 miliar. Terakhir BBCA menguat 4,45% ke level Rp 8.800 per lembar saham dengan nilai transaksi Rp 811,3 miliar.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham siang ini sebesar Rp 7,81 triliun dengan volume 10,05 miliar saham dan frekuensi sebanyak 722,4 ribu kali.

Sebanyak 454 saham menguat, 184 saham terkoreksi, dan 317 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sesi pertama siang ini sebesar Rp 11.292 triliun.

Di samping itu, dari sebelas sektor yang ada di BEI, seluruh sektor terpantau menguat. Sektor yang mencatat kenaikan terbesar yakni bahan baku 4,42%. Adapun saham di sektor tersebut yang berada di zona hijau yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 0,95% ke Rp 1.600 per lembar saham.

Selain sektor bahan baku, sektor teknologi naik 1,18%, energi 2,68%, dan kesehatan 0,98%. Tak hanya itu, sektor keuangan terangkat 3%, infrastruktur 2,74%, transportasi tumbuh 2,45%, dan industri naik 2,14%.

Kemudian diikuti oleh kenaikan sektor konsumer siklikal sebesar 1,48%, sektor properti 1,78%, dan konsumer non siklikal naik sebesar 2,67%.

Di sisi lain, bursa saham Asia seluruhnya kompak menguat. Indeks Hang Seng naik 1,72%, Shanghai Composite tumbuh 0,31%, Straits Times terangkat 0,40%, dan Nikkei terapresiasi 1,72%.