Bocoran Kinerja Keuangan Barito Pacific: Pendapatan Naik Dua Digit Tahun Lalu


Emiten milik orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk mencetak kinerja yang moncer sepanjang 2024. Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu menyebut, pendapatan perseroan naik dua digit pada tahun lalu.
“Full year 2024 bagus, kira-kira segitu (double digit) lah,” kata Agus kepada ketika ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/3).
Ia masih enggan menjelaskan detail kinerja pada tahun lalu. Namun, ia memperkirakan kinerja pada tahun ini akan sebaik tahun lalu.
Kinerja emiten berkode saham BRPT pada tahun ini akan ditopang oleh kenaikan pendapatan anak usahanya, PT Indo Raya Tenaga (IRT) yang berencan menggandakan kapasitas terpasangnya hingga dua kali lipat.
IRT merupakan perusahaan afiliasi BRPT dengan kepemilikan saham 34%. Perusahaan ini mulai mengoperasikan PLTU berkapasitas 1.000 megawatt (MW) pada Agustus 2024 dan ditargetkan naik menjadi 2.000 MW pada kuartal pertama atau kuartal kedua 2025.
Berdasarkan riset Sucor Sekuritas, ekspansi ini bakal mendatangkan laba bersih US$ 120-150 juta ke IRT. Adapun porsi BRPT berkisar US$ 40-51 juta.
BRPT sebelumnya membukukan laba bersih sebesar US$ 26,80 juta hingga September 2024, turun 25,22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 35,84 juta.
Kinerja laba yang turun seiring pendapatan BRPT yang terperosok hingga 20,85% dari US$ 2,11 miliar menjadi US$ 1,67 miliar hingga akhir September 2024. Segmen petrokimia menjadi kontributor utama dengan pendapatan sebesar US$ 1,23 miliar, diikuti oleh segmen energi senilai US$ 441 juta, serta segmen lainnya mencapai US$ 4 juta.
Pendapatan dari bisnis petrokimia turun 25,9%, sedangkan segmen energi terkoreksi 0,9%. Segmen lainnya tercatat stabil. Di sisi lain, beban pokok pendapatan dan beban langsung BRPT juga turun 23,66% menjadi US$ 1,29 miliar.
Agus menjelaskan, turunnya kinerja BRPT terutama disebabkan oleh volatilitas berkelanjutan di sektor petrokimia, pemeliharaan pada salah satu unit operasi panas bumi, serta pemeliharaan terjadwal (Turnaround Maintenance/TAM) di kompleks petrokimia perusahaan.