ABM Investama (ABMM) Akuisisi Tambang Batu Bara Milik UNTR, Rogoh Rp 934 Miliar


PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya, PT Reswara Minergi Hartama (RWA), mengumumkan akuisisi terhadap PT Piranti Jaya Utama (PJU). Transaksi akuisisi berlangsung pada Senin (3/3) dengan nilai transaksi US$ 57 juta atau setara Rp 934 miliar.
Dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sekretaris Perusahaan ABMM Hans Manoe menyatakan bahwa akuisisi ini dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJB) pada 3 Maret 2025. Sebelumnya, sebagian saham Piranti Jaya dimiliki oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA), anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR), yang merupakan bagian dari Grup Astra.
“RWA telah menandatangani PPJB dengan PT Tuah Turangga Agung (“TTA”) untuk pembelian 100% kepemilikan saham TTA pada PT Borneo Berkat Makmur (“BBM”), di mana BBM merupakan pemegang saham secara langsung dari PJU dengan persentase saham sebesar 60%," tulis Hans seperti dikutip Selasa (4/3).
Akuisisi ini dilakukan dalam dua tahap. Pertama, RWA membeli 100% kepemilikan saham TTA di PT Borneo Berkat Makmur (BBM), yang memegang 60% saham di PJU. Kedua, RWA juga mengakuisisi saham PT Borneo Berkat Sentosa (BBS) dari Borneo Prima Pte Ltd, Edward Sumarli, dan Herry Hermawanto, yang memiliki sisa 40% saham di PJU.
ABMM menegaskan bahwa transaksi ini bertujuan untuk memperkuat portofolio kepemilikan cadangan batu bara yang dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan. Penandatanganan akta jual beli saham ditargetkan rampung pada kuartal II 2025, setelah seluruh persyaratan dalam PPJB dipenuhi oleh pihak-pihak terkait.
Perseroan juga memastikan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi maupun benturan kepentingan berdasarkan ketentuan OJK. Selain itu, transaksi ini tidak termasuk dalam kategori transaksi material sebagaimana diatur dalam regulasi yang berlaku. Dengan akuisisi ini, ABMM semakin memperkuat posisinya di industri batu bara dengan menambah kepemilikan aset strategis.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K Loebis menjelaskan perusahaan memperoleh USD 34,2 juta atau setara Rp 560 miliar dari transaksi. Adapun tanggal akhir penyelesaian adalah paling lama kuartal II tahun 2025.
Tujuan Transaksi ini adalah untuk merampingkan lini bisnis tambang batu bara Perseroan dalam rangka menjalankan proses operasi yang terfokus, efektif dan optimal," tulis Sara dalam keterbukaan informasi kepada bursa. .