IHSG Diprediksi Melemah, Analis Jagokan Saham INDF hingga PGAS


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi melemah pada Rabu (5/3). PErgerakan IHSG masih terbebani Perang Dagang yang dipicu kebijakan Donald Trump.
Phintraco Sekuritas menyatakan sentimen eksternal masih negatif, bahkan berpotensi mengalami peningkatan intensitas dalam beberapa hari kedepan. Pasalnya, Kanada dan Meksiko menyatakan berencana melakukan aksi balasan atas tarif yang diimplementasikan oleh Pemerintah Amerika Serikat.
Risiko perang dagang semakin meningkat, bahkan sebelum ada penerapan reciprocal tariff atau tarif timbal balik yang dijadwalkan mulai April 2025. Kebijakan ini berpotensi memicu perang tarif yang lebih luas dari sekarang.
"Mempertimbangkan sentimen di atas, IHSG diperkirakan masih lanjutkan pelemahan ke kisaran 6300-6350 hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Rabu (5/3).
Selain itu, Phintraco Sekuritas menilai aksi beli selektif seperti yang terjadi pada perdagangan di Senin (3/3), mungkin masih akan berlanjut di Selasa (4/3) pada saham-saham bank berkapitalisasi besar.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).
Sementara MNC Sekuritas menyatakan koreksi IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 6.315 dan berpeluang menguat kembali. Namun waspadai skenario merah, apabila break 6.203 maka IHSG akan menguji area 6.122. Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 6.297 hingga 6.203. Sementara resisten berada di 6.639 sampai 6.698.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan rentang harga 780 sampai 830. Lalu buy on weakness pada saham PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) dengan rentang harga 2.340 sampai 2.400.
Rekomendasi selanjutnya speculative buy saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rentang 1.500 sampai dengan 1.515. Serta buy on weakness saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) dengan rentang 302 sampai 310.