IHSG Melaju di Zona Hijau, Saham BBRI, ADRO hingga BBNI Banyak Ditransaksikan


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kembali menguat usai mengalami kontraksi hebat beberapa minggu terakhir. Merujuk data Bursa Efek Indonesia, IHSG bahkan sempat menyentuh level 6.270, terendah dalam tiga tahun terakhir.
Seiring dengan penguatan IHSG, terdapat sejumlah saham yang banyak diperdagangkan hingga ditransaksikan. Menurut data perdagangan Stockbit hingga pukul 14.30, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) urutan pertama saham yang masuk top frequency. Adapun jumlah yang ditransaksikan atau frekuensi pada saham BRI yakni 33,32 ribu kali dengan volume perdagangan 243,21 juta.
Volume mengacu pada jumlah saham yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu tertentu misalnya dalam sehari. Volume tinggi menunjukkan minat pasar yang besar terhadap saham tersebut, baik untuk membeli maupun menjual. Frekuensi adalah jumlah transaksi yang terjadi selama periode tertentu.
Kedua yakni saham PT Bank Artha Graha International Tbk (INPC) dengan frekuensi 17,5 ribu kali dengan volume perdagangan 194,38 juta. Kemudian terdapat saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang frekuensi transaksinya mencapai 16,9 ribu kali dengan volume perdagangan 106,8 juta.
Tidak hanya BBRI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) nampaknya menjadi saham yang juga dilirik. Saham Bank Mandiri frekuensi transaksinya 15,67 ribu kali dengan volume perdagangan 113,15 juta. Serta BNI dengan frekuensi transaksi 14,49 kali dengan volume perdagangan 72,7 juta.
Pilarmas Sekuritas menyampaikan bursa saham Asia didominasi penguatan seiring serangan balasan dari Cina dalam menghadapi perang dagang melawan Amerika Serikat. Cina dan Kanada membalas sementara Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berjanji untuk menanggapi hal serupa.
"Selain itu, pada hari ini Cina memulai sidang tahunan parlemennya atau National People's Congress (NPC), yang telah menetapkan untuk mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk tahun 2025," tulis Pilarmas dalam risetnya, Kamis (6/2).
Situasi yang terjadi di Cina ini menjadi faktor pendukung naiknya IHSG yang hingga pukul 13.30 WIB menguat 1,8% ke 6.655. Sebanyak 420 saham menguat, saham 188 terkoreksi, dan 178 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 11.465,7 triliun.