Gerak Agresif Saham Teknologi saat IHSG Lesu, Ini Wejangan Analis

Patricia Yashinta Desy Abigail
11 Maret 2025, 08:40
ihsg, sektor teknologi,
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham sektor teknologi menguat saat IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan tertekan pada perdagangan Senin (10/3). IHSG ditutup anjlok 0,57% ke level 6.598 pada perdagangan kemarin. 

Merujuk data perdagangan Stockbit, saham teknologi menguat 5,32%. Di sisi lain, sektor seperti energi, keuangan, kesehatan, infrastruktur, transportasi, industri dasar, industri hingga properti mengalami tren pelemahan.

Saham yang menguat misalnya, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang menguat 1,85% ke level Rp 550 dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) naik 2,84% ke Rp 362 per lembar.

Harga saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) juga melejit 11,15% ke Rp 44.125 per lembar. Begitu pun PT DCI Indonesia Tbk (DCII) naik 10% ke level Rp 169.950 dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) terkerek 0,84% ke Rp 600 per lembar.

Meski begitu, beberapa saham teknologi ada yang melemah, seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 1,16% ke 85, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) 7,73% menjadi Rp 2.150 dan PT Indointernet Tbk (EDGE) ke level Rp 4.800 per lembar.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sektor teknologi sedang mengalami tren penguatan dibandingkan sektor lain. Hal ini karena adanya katalis positif yang berasal dari penguatan teknologi sektor dari negara-negara maju.

Menurut Nafan, perkembangan signifikan kecerdasan buatan atau AI menjadi motor penggerak saham sektor teknologi. Namun demikian, Nafan mengimbau investor lebih baik untuk selektif dalam memilih saham-saham teknologi.

"Kecuali kalau hanya trading jangka pendek, paling tidak cermati saham yang masih dalam fase mendatar tapi ada kecenderungan terjadi bullish consolidation misalnya Bukalapak (BUKA)," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Selasa (11/3). Bullish consolidation merupakan pola grafik yang menunjukkan pergerakan harga saham naik setelah periode koreksi harga.

Selain AI, Nafan menyoroti faktor katalis positif konsumsi domestik yang kuat. Hal ini akan berdampak kepada saham GOTO.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...