Menilik Aksi EMTK, WIFI hingga DCII di Balik Lonjakan Harga Saham Teknologi


Saham sektor teknologi menggeliat dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan terjadi tidak hanya saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tetapi juga saat pasar saham lesu.
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini Selasa (11/3), sektor teknologi bahkan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami kenaikan. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham sektor teknologi naik 3,28 % saat IHSG melemah 0,96% ke level 6.536.
Pada saat yang sama, data perdagangan BEI menunjukkan saham sektor energi turun 1,92% diikuti saham kesehatan turun 1,01%. Saham sektor infrastruktur juga turun sebesar 1,42%, dan saham industri dasar turun paling dalam yaitu 3,21%. Lalu saham primer terkontraksi 3,07%, saham non primer 2,09%, sektor keuangan turun 1,01% dan saham properti terkoreksi 1,41%.
Penguatan harga saham di sektor teknologi terjadi seiring dengan sejumlah rencana dan aksi korporasi perusahaan di sektor teknologi. Beberapa emiten sektor teknologi telah mengumumkan sejumlah aksi seperti rencana pemecahan saham, pembelian ribuan saham, hingga pelebaran kerja sama dengan perusahaan lain.
Apa saja aksi korporasi yang dilakukan sejumlah emiten di bidang teknologi? Berikut rangkumannya
Saham DCI Indonesia (DCII) Melejit Seiring Rencana Stock Split
Emiten Otto Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang tersengat sentimen positif dari rencana stock split atau pemecahan harga saham yang kini menembus Rp 186.000 per saham. Menurut data perdagangan Selasa (11/3), saham DCII naik 9,44% ke level Rp 186.000 per saham.
Sekretaris Perusahaan DCII Gregorius Nicholas Suharsono sebelumnya mengatakan rencana pelaksanaan saham sudah meminta surat permohonan persetujuan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sebagaimana telah dikomunikasikan sebelumnya melalui surat permohonan persetujuan prinsip dalam rangka pemecahan saham pada 19 Februari 2025," kata Gregorius dalam keterangan resmi DCII kepada BEI, dikutip Selasa (11/3).
Menurut Gregorius rencana stock split disiapkan berlangsung dalam rentang waktu tiga bulan mendatang. Meski begitu, ia mengatakan pengendali maupun pemegang saham utama DCI Indonesia tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan pada kepemilikan sahamnya di perseroan.
Masuknya Hashim hingga Rentetan Kerja Sama yang Dilakukan WIFI
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) turut menjadi salah satu perhatian sebab sahamnya makin menguat sejak masuknya adik Prabowo Subianto, Hashim S Djojohadikusumo ke perusahaan. Hashim masuk melalui perusahaannya PT Arsari Sentra Data yang melakukan pembelian 45% saham PT Investasi Sukses Bersama pada 23 Desember 2024.
Sejak Hashim masuk menjadi pemegang saham, Investasi Sukses makin rajin memborong saham WIFI. Pada Selasa (11/2) perusahaan ini kembali memborong 6 juta lembar saham WIFI pada harga Rp 1.530. Setelah menggelontorkan uang senilai Rp 9,3 miliar kepemilikan saham Investasi Sukses Bersama naik menjadi 50,36%.
Masuknya Hashim memberikan sengatan kepada saham WIFI maupun dampak tidak langsung pada perusahaan. Tak lama usai masuknya Hashim ke WIFI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memberikan fasilitas kredit investasi senilai Rp 978 miliar untuk PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave).
WIFI juga terpantau menjalin kerja sama dengan PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH). Kongsi ini akan membidik 40 juta pelanggan internet di Indonesia. WIFI menawarkan layanan internet Rp 100.000 per bulan dengan kecepatan 100 Mbps secara unlimited.
WIFI makin memperlebar kerja samanya dengan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) untuk menyediakan layanan Fiber to The Home alias FTTH.
Kerja sama ini bakal menggabungkan teknologi WIFI dalam infrastruktur luas yang dimiliki oleh PLN Icon Plus. Harapannya, dapat meningkatkan penetrasi broadband di Indonesia. Kerja sama ini menggabungkan teknologi WIFI dalam infrastruktur luas yang dimiliki oleh PLN Icon Plus tujuannya meningkatkan penetrasi broadband di Indonesia.
Rencana Strategis DOOH
Seiring dengan kerja sama yang dibuat dengan WIFI, Era Media Sejahtera atau DOOH mengumumkan akan menggunakan kecerdasan buatan sebagai tujuan memperluas pemasaran dan memanfaatkan ekosistem. Misalnya saja seperti key opinion leader (KOL), digital dan media sosial yang terhubung dengan komunitas.
Emtek Borong Saham SCMA, Kuasai 922,9 Juta Saham
Saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menjadi primadona PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau EMTK dengan riwayat borong saham. Menurut catatan Katadata.co.id, Emtek melakukan pembelian saham SCMA sebesar 50 juta saham dengan harga rata-rata Rp 137 pada 4 Desember 2024.
Pembelian tidak hanya sampai disitu, EMTK melakukan pembelian saham SCMA sebanyak 75 juta saham dengan harga rata-rata Rp 221 pada 12 Februari 2025. Jika diakumulasikan kepemilikan SCMA mencapai 62,31% hingga 12 Februari 2025 atau setara 922,92 juta saham dengan mengeluarkan dana Rp 158,83 miliar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sektor teknologi sedang mengalami tren penguatan dibandingkan sektor lain. Hal ini karena adanya katalis positif yang berasal dari penguatan teknologi sektor dari negara-negara maju.
Menurut Nafan, perkembangan signifikan kecerdasan buatan atau AI menjadi motor penggerak saham sektor teknologi. Namun demikian, Nafan mengimbau investor lebih baik untuk selektif dalam memilih saham-saham teknologi.
"Kecuali kalau hanya trading jangka pendek, paling tidak cermati saham yang masih dalam fase mendatar tapi ada kecenderungan terjadi bullish consolidation," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Selasa (11/3). Bullish consolidation merupakan pola grafik yang menunjukkan pergerakan harga saham naik setelah periode koreksi harga.