Deret Proyek Strategis Perusahaan Gas Negara (PGAS) Sepanjang 2025

Ringkasan
- PGN fokus pada strategi _customer attachment_ untuk menarik pelanggan baru di sektor industri dan komersial, serta meningkatkan konektivitas infrastruktur gas dengan membangun jalur pipa baru seperti Tegal-Cilacap. PGN juga berkomitmen memasang 200 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga.
- PGN memperkuat inisiatif pemanfaatan LNG melalui _LNG trading_ dan layanan terkait untuk meningkatkan pendapatan dan menutupi penurunan pasokan gas domestik. Pengembangan program strategis _beyond pipeline_ melalui pemanfaatan CNG dan LNG juga menjadi fokus.
- PGN berkomitmen pada energi hijau dengan menginisiasi program biometan dan gas derivatif. Peta jalan pengembangan infrastruktur 2024-2025 PGN berfokus pada koridor Sumatera-Jawa dan pembangunan fasilitas LNG di Indonesia Tengah dan Timur.

Emiten Grup Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, membeberkan program dan investasi strategis untuk 2025.
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Arief Setiawan Handoko, menyatakan perusahaan menerapkan strategi customer attachment untuk menarik pelanggan industri dan komersial baru di Jawa dan Sumatera.
Selain itu, Arief menambahkan PGN juga fokus meningkatkan konektivitas infrastruktur gas, termasuk rencana pembangunan beberapa jalur pipa. Salah satunya adalah jalur Tegal-Cilacap, yang bertujuan menyalurkan gas dari Jawa Timur melalui Pipa Cisem hingga ke Cilacap yang terdapat industri dan kilang minyak.
Kamudian PGN juga berkomitmen memasang 200 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga. Sebagai bagian dari strategi pengurangan emisi, kata Arief, PGN membangun pipa pengangkutan BBM dari Cikampek ke Plumpang untuk mengurangi ketergantungan pada transportasi BBM darat.
“Kemudian juga mengantisipasi natural declining kita juga mencoba mengoptimasi lapangan-lapangan yang dimiliki oleh PGN melalui PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka),” kata Arief di Komisi VI DPR RI, Rabu (12/3).
Tak hanya itu, PGN juga memperkuat inisiatif pemanfaatan Liquefied natural gas (LNG) melalui LNG trading dan layanan terkait untuk meningkatkan pendapatan. Ia mengatakan hal ini diharapkan dapat menutupi penurunan pasokan gas domestik. Selain itu, PGN mengembangkan program strategis beyond pipeline melalui pemanfaatan CNG dan LNG.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap energi hijau, Arief menyebut PGN juga menginisiasi program biometan dan gas derivatif guna mengembangkan produk berbasis renewable dan natural gas. Untuk pengembangan infrastruktur, PGN telah menyusun peta jalan 2024-2025 dengan fokus pada dua wilayah utama. Di sisi barat, koridor Sumatera-Jawa menjadi prioritas, termasuk proyek Semangkai-Dumai dan pengaktifan potensi gas Andaman melalui fasilitas LNG di Arun, Aceh.
“Kemudian untuk Timur, Indonesia Tengah dan Timur lebih mengedepankan pembangunan fasilitas LNG,” tambah Arif.
Laporan Keuangan Kuartal III 2024
Apabila menilik laporan keuangan terakhir, Perusahaan Gas Negara mencatat laba bersih sebesar US$ 263,38 juta sepanjang Januari-September 2024. Angka laba bersih itu naik 32,69% yoy dari posisi yang sama tahun sebelumnya di level US$ 198,49 juta.
Berdasarkan laporan keuangannya, PGN membukukan pendapatan sebesar US$ 2,81 miliar atau naik 4,67% dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 2,69 miliar.
Secara rinci, pendapatan itu berasal dari transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga dengan kontribusi masing-masing sebesar US$ 913,97 juta dan US$ 1,9 miliar.
Kemudian sebagian besar pendapatan PGAS ditopang dari niaga gas bumi dan penjualan minyak dan gas bumi kepada pihak ketiga dengan nilai masing-masing US$ 1,38 miliar dan US$ 212,46 juta.
Tak hanya itu, pendapatan niaga gas bumi mayoritas berasal dari pelanggan industri dan komersial dengan nilai mencapai US$ 1,85 miliar. Sedangkan segmen pelanggan rumah tangga dan SPBG masing-masing mencatatkan nilai US$ 17 juta dan US$ 2,33 juta.