IHSG Diprediksi Fluktuatif, Analis Rekomendasikan Saham ISAT hingga CBDK


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bergerak secara fluktuatif pada Senin (17/3). Indeks diperkirakan bisa bergerak positif, namun analis juga memperkirakan pergearkan indeks bisa terkoreksi pada awal pekan.
Phintraco Sekuritas mengatakan pergerakan indeks sejalan dengan pasar yang mengantisipasi data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan kembali surplus di Februari 2025.
Hal ini diperkirakan karena penurunan impor dan penurunan pertumbuhan ekspor. Menurut Phintraco Sekuritas, kondisi ini sejalan dengan perkiraan perlambatan konsumsi domestik di Februari 2025, jelang Ramadaan dan Idul Fitri pada Maret sampai dengan April 2025.
"IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang lebar di kisaran 6370-6630 pada pekan ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (17/3).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham defensif, termasuk PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC).
Sementara MNC Sekuritas memperkirakan, posisi IHSG diperkirakan masih rawan terkoreksi ke rentang area 6,413-6,464. Setelahnya, IHSG berpeluang menguat ke rentang 6,756-6,850 pada skenario hitam. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 6.361 hingga 6.246. Sementara resisten berada di 6.698 sampai 6.818.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 4.500 sampai 4.600. Lalu speculative buy pada saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) dengan rentang harga 5.650 sampai 5.775.
Rekomendasi selanjutnya buy on weakness saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan rentang 1.075 sampai dengan 1.105. Serta buy on weakness saham PT Timah Tbk (TINS) dengan rentang 955 sampai 1.000.